Menurut dia, peneliti ITB bisa melakukan kerja sama Internasional dengan pihak lain untuk meringankan beban pembiayaan penelitian tersebut.
"Mendeploy (meletakkan) OBS (Ocean Bottom Seismograph) di dua segmen juga penting, sehingga kita dapat mengetahui lebih detil apa yang terjadi di dasar laut itu. Meletakkan acoustic GPS mungkin msh impian kita. Lakukan apa yang mungkin saja," terang Hery.
Baca juga: Pemerintah Antisipasi Potensi Tsunami dan Gempa Bumi Dahsyat
Hery juga mengapresiasi penelitian tentang tsunami semakin intens dilakukan setelah peristiwa gempa Aceh pada 2004 silam. Dia pun mengingatkan bahwa tingkah alam cendrung selalu berulang.
"Pemda menurut hemat saya hasil-hasil riset perlu diperhatikan. Hasil riset ini misalnya perlu ditanggapi positif, bukan mengabaikannya dengan skenario yang ilmuwan sampaikan," ucap dia.