Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korban Keracunan Makanan Bertambah, Puskesmas di Wolowa Kewalahan

Andhy Eba , Jurnalis-Selasa, 01 Desember 2020 |14:57 WIB
Korban Keracunan Makanan Bertambah, Puskesmas di Wolowa Kewalahan
Pasien yang keracunan makanan. (Foto: tangkapan layar)
A
A
A

BUTON - Korban dugaan keracunan akibat menyantap makanan di acara pesta di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) bertambah menjadi 190 orang. Dikabarkan, Puskesmas dan rumah sakit yang merawat pasien kewalahan karena bertambahnya jumlah korban.

Kepala Puskesmas Wolowa, Zainuddin Lanipo mengatakan, seluruh ruangan Puskesmas dipakai untuk rawat inap warga desa yang keracunan. Demikian pula dengan jalan lorong Puskesmas juga digunakan sebagai rawat inap pasien.

(Baca juga: 1 Desember, Warganet Suarakan #PapuaIndonesia)

“Warga yang keracunan selain orang dewasa juga anak-anak yang ikut menjalani perawatan di Puskesmas Wolowa,” kata Lanipo, Selasa (1/12/2020).

Saat ini sudah sekitar 136 orang warga dirawat di Puskesmas Wolowa dan sekitar 56 orang warga Desa Galanti menjalani perawatan di UGD RSUD Kabupaten Buton. Warga merasakan gejala yang sama yakni mual, pusing sakit perut dan muntah.

Meski demikian, lanjut Lanipo, saat ini kondisi pasien mulai stabil dan sebagian pasien sudah mulai dipulangkan untuk rawat jalan. Selain kekurangan ruangan, tambahnya, Puskesmas juga kekurangan obat.

(Baca juga: Sepakat dengan IDI, Epidemiolog Sarankan Libur Natal dan Tahun Baru Dihapuskan)

Sebelumnya, puluhan warga Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, mengalami keracunan usai menyantap makanan pesta pernikahan, Minggu (29/11/2020).

Akibatnya, puluhan warga mengalami pusing, mual dan muntah hingga harus dilarikan ke rumah sakit RSUD Kabupaten Buton, Senin (30/11/2020) pagi. Banyaknya pasien keracunan yang datang membuat ruang UGD penuh.

(Donatus Nador)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement