Bahkan kata dia, untuk masuk beribadah para jemaah harus mendaftar secara online dan diberi barcode khusus. Mereka yang beribadah nantinya juga dibatasi dari yang sebelumnya menampung 2.000 orang kini hanya dibuka untuk 300 orang.
"Mereka sangat selektif sekali. Dan mereka pada saat masuk dilakukan cek rapid, yakinkan bahwa mereka yang ingin ibadah dalam keadaan sehat," tutur Heru.
Heru pun berharap nantinya para jemaah dapat melangsungkan ibadah secara khusyuk dan terbebas dari virus corona atau Covid-19. "Tanpa ada penyebaran virus Covid di gereja ini," tandasnya.
Adapun dalam pengecekan itu juga dihadiri oleh Dandim 0501/Jakarta Pusat Kolonel Inf Luqman Arief, dan Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara.
(Awaludin)