JAKARTA - Wakil Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Hariyanto mengimbau kepada keluarga korban insiden jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ-182 yang berada di Pontianak, Kalimantan Barat, untuk tidak datang ke Jakarta, terkait penyerahan data ante mortem.
Menurut Hariyanto, di Pontianak, aparat kepolisian juga telah membuka posko ante mortem di Bandara Internasional Supadio.
"Saya mohon keluarga para penumpang yang berasal dari luar Jakarta tepatnya di posko ante mortem di Pontianak tidak usah ke Jakarta, tetapi tetap di Pontianak," kata Hariyanto dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).
Menurutnya, data ante mortem di Pontianak yang diserahkan nantinya tetap akan diteruskan ke posko ante mortem yang ada di RS Polri. Setelah itu, data itu akan dicocokkan terkait dengan proses identifikasi.
"Dan adanya alamat-alamat di luar Jakarta Pontianak, Kabidokkes di kewilayahan sudah menyatakan mem-backup sepenuhnya untuk hal ini," ucapnya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu 9 Januari sekira pukul 14.40 WIB. Pesawat diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Baca juga: Identifikasi Korban, DVI Polri Akan Minta Rekaman CCTV Boarding ke Sriwijaya Air
Dari data manifest, pesawat diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
(Qur'anul Hidayat)