DEPOK – Puluhan anak di panti asuhan ST Fransiskus Asisi di Jalan Kamboja, Pancoran Mas, Depok, terkonfirmasi positif Covid-19. Dari informasi yang didapat ada 40 anak yang terkonfirmasi. Selain itu ada satu orang pengasuh yang juga terkonfirmasi.
Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan hal itu diketahui setelah seluruh penghuni panti menjalani rapid antigen pada Senin 18 Januari 2021. Kemudian hasilnya rektif dan ditindaklanjuti dengan tes usab. Sedangkan untuk satu orang pengasuh dinyatakan positif berdasarkan hasil swab pcr yang dilakukan beberapa hari lalu.
“Ada 40 anak di panti tersebut dan satu pengasuh yang terkonfirmasi,” katanya, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Soal Vaksinasi di Daerah Bencana, Satgas : Pemerintah Fokus Penanganan Bencana
Pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan menutup sementara panti dan dilakukan disinfektan.
“Kami mengambil langkah-langkah dari semalam, kita lakukan koordinasi dengan pihak yayasan, untuk mengambil langkah tindakan. Tadi sudah dilakukan mitigasi di yayasan tersebut berupa penyemprotan disinfektan, screening yang terpapar,” tegasnya.
Baca juga: Daerah Zona Merah Covid-19 Melonjak Tajam Jadi 108 Kabupaten/Kota
Pihaknya masih menunggu hasil tes PCR 40 anak tersebut. Mereka menjalani swab PCR yang difasilitasi oleh Gugus Tugas Kota Depok.
“Sudah dilakukan swab PCR dan difasilitasi oleh kita untuk memastikan terkait dengan kondisi penularan Covid-19 tersebut,” ungkapnya.
Segala kebutuhan logistik di panti tersebut akan difasilitasi pihaknya. “Lalu kemudian sudah disampaikan juga terkait dengan kondisi logistiknya, secara logistik mereka sudah siap sebetulnya, tapi dari kami Satgas Pemerintah Kota juga memberikan itu,” katanya.
Saat ini panti dalam pemantauan pihaknya. Aktivitas didalamnya dihentikan sementara. “Saat ini dilakukan pemantauan oleh Puskesmas, karena yayasan tersebut kita fungsikan sebagai tempat isolasi mandiri untuk yang ada di panti tersebut. Kita lakukan lockdown, mereka tidak boleh keluar, dilakukan mitigasi. Jadi saat ini untuk pengawasan di lapangan oleh Puskesmas untuk kesehatannya, lalu untuk hal lain itu oleh Camat,” pungkasnya.
(Awaludin)