Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kudeta Myanmar, Pemimpin Militer Janji Akan Gelar Pemilu Ulang yang Demokratis

Agregasi VOA , Jurnalis-Selasa, 09 Februari 2021 |06:28 WIB
Kudeta Myanmar, Pemimpin Militer Janji Akan Gelar Pemilu Ulang yang Demokratis
Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (Foto: Myawaddy TV)
A
A
A

YANGON - Pemimpin militer Myanmar mengatakan akan mengadakan pemilu ulang dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang.

Jenderal Senior Min Aung Hlaing berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi, pada Senin (8/2)

"Kami akan mengadakan pemilu multipartai dan akan menyerahkan kekuasaan kepada pihak yang memenangkan pemilu, sesuai peraturan demokrasi," katanya.

Itu adalah pidato pertamanya sejak militer merebut kendali Senin lalu (1/2). Dia tidak mengatakan kapan pemilu akan diadakan, tapi mengulangi lagi klaim-klaim bahwa pemilu November lalu telah dicurangi. Pemilu tersebut dimenangkan oleh Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi.

(Baca juga: Aksi Demonstrasi Kudeta Myanmar, Polisi Semprotkan Meriam Air, Indonesia Siapkan Evakuasi WNI)

Diketahui, gelombang protes kudeta yang menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi terus berjalan. Ribuan orang turun ke jalan-jalan di hari ketiga.

Menurut berbagai laporan media, di ibu kota, Naypyitaw, massa meneriakkan slogan-slogan antikudeta. Mereka memberitahu polisi agar melayani rakyat, bukan militer.

Polisi menembakkan meriam air ke arah pengunjuk rasa. Polisi mengancam akan menggunakan peluru tajam apabila demonstran tidak membubarkan diri. Unjuk rasa berakhir tanpa pertumpahan darah.

Demonstrasi juga terjadi di ibukota bisnis, Yangon, dan kota-kota lain. Aksi-aksi sejauh ini berlangsung aman, tidak ada penindakan keras seperti pada protes-protes sebelumnya pada 1988 and 2007 di mana ratusan tewas.

(Baca juga: ISIS Lakukan 2.000 Serangan Teror di Irak dan Suriah, Pemenggalan, Penculikan hingga Pemerasan)

Sementara itu, kedutaan Amerika Serikat (AS) mengatakan telah menerima laporan bahwa jam malam telah diberlakukan di Yangon dan Mandalay, kota terbesar kedua, dari pukul 20.00 hingga 0400 waktu setempat.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement