JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Muhammad Herindra mengungkapkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus melakukan pengembangan sistem pertahanan siber. Hal itu bertujuan untuk menjawab tantangan disrupsi teknologi yang saat ini tengah terjadi.
"Kemhan sebagai leading sector pertahanan terus melakukan upaya pembangunan sistem pertahanan siber yang solid, guna menjawab tantangan disrupsi teknologi saat ini," katanya dalam acara Seminar Pertahanan dan Keamanan Nasional Tahun 2021: Disrupsi Teknologi Pada Industri Pertahanan dan Pengembangan Pertahanan Siber Indonesia, Kamis (18/2/2021).
Dia menjelaskan, dalam tahap revolusi industri 4.0 saat ini, disrupsi teknologi digital semakin masif dan telah masuk ke banyak ranah kehidupan. Termasuk ke dalam sektor pertahanan.
"Revolusi industri 4.0 memperluas dimensi pertempuran, yang terdiri dari dimensi darat, laut, dan udara ke dimensi ruang angkasa dan ruang siber (Network Centric Warfare)," tuturnya.
Kemhan, kata Herindra, terus menyesuaikan sistem pertahanan nasional yang dimiliki dengan era digitalisasi. Menurutnya Kemhan juga memfokuskan perhatian terhadap peningkatan kapabilitas Sumber Daya Menusia Siber, agar siap dalam menghadapi tantangan yang ada.