Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sarung Dikenal sebagai Simbol Perlawanan pada Penjajah

Doddy Handoko , Jurnalis-Kamis, 27 Mei 2021 |07:06 WIB
 Sarung Dikenal sebagai Simbol Perlawanan pada Penjajah
KH Abdul Wahab Chasbullah (foto: ist)
A
A
A

JAKARTA - Dalam catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman. Di negeri itu sarung biasa disebut futah. Sarung juga dikenal dengan nama izaar, wazaar atau ma'awis. Masyarakat di negara Oman menyebut sarung dengan nama wizaar. Orang Arab Saudi mengenalnya dengan nama izaar.

Baca juga:  Kisah Soe Hok Gie, Inspirasi Gerakan Mahasiswa Sepanjang Masa

Penggunaan sarung telah meluas, tak hanya di Semenanjung Arab, namun juga mencapai Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, hingga Amerika dan Eropa. Sarung pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke 14, dibawa oleh para saudagar Arab dan Gujarat. Dalam perkembangan berikutnya, sarung di Indonesia identik dengan kebudayaan Islam.

”Tekstil merupakan industri pelopor di era Islam,” ungkap Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya bertajuk" Islamic Technology: An Illustrated History".

Baca juga:  Kisah Keajaiban dan Percakapan Jenderal Sudirman dengan Kiai Wahid Hasyim

Pada era itu, standar tekstil masyarakat Muslim di Semenajung Arab sangat tinggi. Tak heran, jika industri tekstil di era Islam memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap Barat.

Dalam Ensiklopedia Britanica disebutkan, sarung telah menjadi pakaian tradisional masyarakat Yaman. Sarung diyakini telah diproduksi dan digunakan masyarakat tradisional Yaman sejak zaman dulu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement