Antusias Sambut Kedatangan Presiden Jokowi, Warga Sorong : Tahan Mobil Bapak, Kami Rindu
SORONG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kunjungan kerjanya (kunker) ke Papua Barat usai ke Merauke dan Jayapura, Papua. Pesiden Jokowi dan rombongan tiba Kota Sorong, Minggu (3/10/2021) sekitar pukul 19.10 WIT. Kedatangan Presiden di Sorong sudah ditunggu masyarakat setempat yang sudah rindu dengan Kepala Negara.
Kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan di Bandara DEO Sorong disambut Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Pangdam Kasuari Mayjend TNI I Nyoman Chatiasa, Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing, serta pejabat Forkompinda Papua Barat.
Presiden selanjutnya meninggalkan Bandara DEO Sorong menuju Swissbell Hotel Sorong tempat beristirahat selama di kota tersebut.
Dari pantauan MNC Portal Indonesia, antusiame masyakarat menyambut Kepala Negara sangat tinggi. Terbukti sejak pukul 17.00 WIT warga kota Sorong telah memadati depan Bandara DEO kota Sorong. Untuk bisa melihat dari dekat orang nomor satu di Indonesia, warga Kota Sorong rela berdiri berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan (prokes) di sepanjang jalan protokol depan Bandara DEO Sorong. Meskipun di bawah hujan rintik-rintik, hal tersebut tidak menyurutkan niat warga untuk melihat Presiden dari dekat.
Begitu keluar dari areal Bandara DEO, mobil RI 1 yang dinaiki Jokowi memperlambat laju kendaraannya dengan maksud menyapa warganya yang menunggu dirinya di pinggir jalan.
Namun di luar dugaan, melihat mobil Presiden yang berjalan sangat lambat, ratusan warga Kota Sorong sampai nekat berlari menuju mobil Presiden dan menerobos barikade aparat keamanan TNI, Polri, dan Dishub, yang berdiri menjaga keamanan dan mengatur lalu lintas di sepanjang jalan depan Bandar DEO Sorong.
Baca Juga : Dijaga Ketat, Presiden Jokowi dan Rombongan Tiba di Kota Sorong
Aparat terlihat kalang kabut saat massa hendak mendekati mobil Presiden Jokowi.
Paspampres pun dengan sigap mengamankan samping kiri dan kanan mobil Presiden Jokowi. Sementara itu, aparat keamanan yang tadinya mengatur lalu lintas, kemudian dengan cepat menghalau masyarakat agar tidak mendekati mobil RI 1.
