Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir Bandang di Cilacap Surut, Warga Berjibaku Bersihkan Lumpur

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 28 Oktober 2021 |10:58 WIB
Banjir Bandang di Cilacap Surut, Warga Berjibaku Bersihkan Lumpur
Banjir bandang Cilacap surut (Foto: BNPB)
A
A
A

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi La Nina dapat terjadi pada periode Oktober 2021 sampai dengan Februari 2022. Fenomena ini merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan. Puncak musim hujan juga diprediksi akan dominan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022.

Catatan historis menunjukkan bahwa La Nina pada 2020 lalu menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia hingga 20 persen sampai dengan 70 persen dari kondisi normalnya. Peningkatan curah hujan ini berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Pada 22 Oktober 2021 lalu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi telah meminta BPBD provinsi untuk menyikapi potensi ancaman terkait dengan fenomena La Nina tersebut. Beberapa langkah kesiapsiagaan direkomendasikan untuk ditindaklanjuti hingga ke tingkat kabupaten dan kota sehingga masyarakat dapat selamat dari ancaman bahaya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement