JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman rupanya memiliki pengalaman yang cukup mentereng di bidang militer. Mantan Pangkostrad ini juga kenyang bertempur di berbagai palagan.
(Baca juga: Kisah Panglima TNI Berkalung Alquran yang Kebal Diberondong Peluru)
Dudung menceritakan kisahnya kala berperang di Timor Timur sekitar tahun 1988 setelah dirinya lulus dari AKABRI saat dia berpangkat letnan dua.
Dudung mengaku sering ditempatkan sebagai pasukan khusus. Bahkan dia berkali-kali masuk menjadi tim khusus dalam sejumlah operasi.
(Baca juga: Saat Jenderal Baret Merah Bertaruh Nyawa Bubarkan Bentrok Berdarah Kopassus dengan Marinir)
"Tim khusus ini isinya prajurit-prajurit yang bagus-bagus, biasanya dari putra daerah. Yang mimpin juga perwira yang kuat, pintar, segala macem," ujar Dudung di podcast Deddy Corbuzier, Selasa (30/11/2021).
Berbeda dengan tim lain, Dudung mengungkapkan bahwa tim khusus biasanya ditugaskan langsung menusuk ke jantung pertahanan lawan.
"Biasanya kita naik 3 bulan, terus istirahat 10 hari. 5 hari latihan, 5 hari evaluasi terus jalan lagi 3 bulan. Udah biasa," ungkapnya.
Ketika Deddy menanyakan apakah dirinya takut mati di medan perang, Dudung menyatakan sudah resiko prajurit untuk tewas. Dirinya juga tidak tahu kapan akan mati.