PYONGYANG – Korea Utara (Korut) bisa dibilang negara paling aneh di dunia karena sejumlah aturan dan batasan yang aneh serta ketinggalan zaman. Aturan ini bisa mengatur semua aspek kehidupan seseorang, seperti tidak boleh pakai celana jeans hingga melakukan hubungan telepon internasional.
Korut memang diketahui sebagai negara yang serba tertutup dan penuh rahasia. Dibentuk tepat setelah Perang Dunia Kedua, sekitar 25 juta orang tinggal di Korut, yang telah diperintah oleh tiga pria dari keluarga yang sama sejak 1948. Kim Il-sung adalah pemimpin tertinggi pertama negara itu, sampai dia meninggal pada tahun 1994. Kemudian Kim Jong-un berkuasa sejak 2013 dan tetap menerapkan aturan aneh yang diturunkan dari kakeknya. Berikut adalah 10 aturan paling aneh di sana.
1. Agama dan larangan Alkitab
Meski mengizinkan kebebasan beragama, tetapi praktiknya sangat berbeda. Rezim Korut tidak mengizinkan warganya memiliki Alkitab. Di sini, agama Kristen juga tidak disambut baik. Siapapun penganut Kristen akan ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa. Ideologi resmi negara adalah Juche, yang berakar dari Marxisme dan nasionalisme Korea.
2. Tidak boleh melakukan panggilan telepon internasional
Korut melarang warga melakukan panggilan telepon ke luar negeri. Siapa pun yang ketahuan melakukannya dapat mengakibatkan eksekusi. Pada tahun 2007 seorang pria yang melakukan beberapa panggilan internasional dihukum mati.
Baca juga: Kim Jong-un Ultah, Warga Korut yang Kelaparan Diperintahkan Buat Permen untuk Hadiah
3. Menyetir
Di sini, hanya pejabat pemerintah laki-laki yang boleh mengemudi. Diperkirakan hanya satu dari setiap 100 orang di negara ini yang memiliki mobil.
4. Tidak boleh tertidur dalam rapat
Pada 2015, menteri pertahanan negara itu dieksekusi di depan umum dengan senjata anti-pesawat karena tertidur dalam salah satu acara yang dihadiri Kim Jong-un, yang dianggap tidak sopan.
Baca juga: Pembelot Korut Ditangkap Setelah 40 Hari Buron dari Penjara China
5. Punya aturan sendiri di bola basket
Bola basket sangat populer di sana, sehingga mereka memutuskan untuk membuat aturan sendiri untuk olahraga tersebut. Mungkin karena olahraga ini ditemukan di AS dan sejarah antara kedua negara tidak terlalu menyenangkan.
6. Dilarang pakai jeans atau tindik
Kim Jong-un memperkenalkan aturan ini pada 2016 untuk menghilangkan pengaruh 'mode barat'.
7. Turis selalu diikuti
Para wisatawan asing tidak bisa berjalan-jalan bebas di sini. Setiap pelancong akan ditemani oleh pemandu dan pejabat. Mereka juga harus mengikuti aturan khusus, seperti selalu meminta izin untuk mengambil foto.
Wisatawan juga tidak diperbolehkan menggunakan mata uang nasional lokal, dan pengunjung internasional tidak diperbolehkan mengunjungi toko-toko tertentu.
8. Aturan tiga generasi
Ini bisa dibilang sebagai aturan paling keras. Aturan ini mengatur jika satu orang melakukan kejahatan dan dikirim ke kamp penjara, keluarga orang itu juga dapat dikirim bersama mereka. Aturan ini diyakini telah diperkenalkan pada 1980-an untuk menghilangkan 'benih' musuh kelas.
9. Akses internet sangat dibatasi
Meskipun Korea Utara memiliki internet, kurang dari 1% penduduk yang menggunakannya. Hanya pemimpin politik, mahasiswa di universitas elit dan sangat sedikit orang lain yang memiliki akses ke sana.
Sebaliknya, penduduk setempat menggunakan intranet yang disebut "Kwangmyong". Ada antara 1.000-5.500 situs yang tersedia di dalamnya, namun akses ke situs web internasional dilarang. Terlebih lagi, meskipun akses ke intranet gratis, namun harga komputer di sana mahal. Yakni setara dengan gaji tiga bulan.
10. Tidak boleh keluar dari Korut
Siapa pun yang tinggal di Korea Utara yang ingin liburan ke luar Korut, atau pergi bersama, harus izin ke pemerintah.
Banyak yang berusaha kabur ke negara tetangga Korea Selatan namun selalu berakhir gagal. Korut diketahui sangat sangat militeristik dan penuh dengan ranjau, sehingga hampir tidak mungkin untuk melarikan diri. Kontrol perbatasan di Korut sangat ketat. Siapapun yang ketahuan keluar dari Korut akan dikirim ke kamp kerja paksa atau bahkan dieksekusi.
Ada pula yang mencoba melarikan diri ke China. Tapi jika tertangkap akan segera dikirim kembali karena dianggap imigran llegal.
(Susi Susanti)