Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri Sunaryo sangat mendukung langkah pemkot yang membuat terobosan inovatif dalam pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Sunaryo menjelaskan ada beberapa event yang digelar oleh Pemkot Kediri seperti pentas olahraga tinju, tenis meja, sepeda, pasti ada yang perokok atau pedagang barang kena cukai, jadi sasaran audiensnya tepat. Dalam acara-acara tersebut, Bea Cukai pun bekerja sama dan memberikan sosialisasi terkait pentingnya cukai untuk Negara, sehingga diharapkan seluruh yang hadir punya awareness (kesadaran).
Baca Juga: Inilah Alasan Kota Kediri Memborong Tiga Penghargaan Rating Kota Cerdas Indonesia 2021 dari ITB
"Apalagi acara disiarkan secara YouTube Live. Kalau event tinju terbatas, tapi begitu YouTube Live puluhan ribu menonton, jadi ini efektif," ujar Sunaryo.
Menurutnya, di Kota Kediri aspek cakupannya perlu dipertahankan dan tantangan selanjutnya adalah bagaimana lebih kreatif dalam memberikan tema dan materi sosialisasi sesuai dengan audiens acara.
Sunaryo juga memberikan masukan kepada daerah-daerah penerima dana DBHCHT agar mencari terobosan yang kreatif sehingga sosialisasi ketentuan di bidang cukai bisa menyentuh semua segmen.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi dapat meningkatkan wawasan masyarakat terhadap pentingnya cukai dan bahaya dari rokok ilegal. "Kepedulian masyarakat juga dapat meningkatkan perekonomian Negara dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama membina industri yang bermutu dan memberantas rokok ilegal," ucapnya.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya meminta agar pemanfaatan DBHCHT di digunakan sebaik-baiknya dan memberikan manfaat pada masyarakat. "Kita tahu ekonomi Kota Kediri terkontraksi cukup dalam tahun ini, sehingga sosialisasi ketentuan di bidang cukai perlu dilakukan secara kreatif agar menggerakkan ekonomi masyarakat," katanya.
Abdullah Abu Bakar menyatakan, dengan event-event kreatif bisa menjadi stimulan karena dana DBHCHT tidak bisa diberikan untuk bantuan langsung tunai kepada masyarakat. Ibaratnya kegiatan ini memberikan kail dan bisa direspon masyarakat agar bisa mendapatkan keuntungan ekonomi.
"Seperti event Pusaka Shopping Week 2021, itu kan pameran online selama sebulan yang dibiayai DBHCHT. Saya membaca ada beberapa testimoni pelaku UMKM yang terlibat dalam event tersebut dan ternyata membawa dampak positif,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Bagian Ekonomi Kota Kediri Zachrie Ahmad menegaskan dana cukai diberikan ke OPD terkait. Pihaknya mempersilakan setiap OPD secara inovatif menggunakan dana itu. Namun, sebelumnya juga harus dikonsultasikan apakah melanggar aturan atau tidak.
Menurutnya, dalam membuat program Pemkot selalu melakukan asistensi ke Provinsi Jawa Timur. Jika dari hasil asistensi baik dan tidak menyimpang dari aturan, pemerintah kota bisa melakukan kegiatannya.
Untuk diketahui DBHCHT di Kota Kediri dimanfaatkan untuk mendanai BPJS kesehatan bagi warga Kota Kediri, sosialisasi ketentuan cukai melalui kegiatan olahraga, seni budaya. Selain gelaran tinju profesional dan amatir, ada juga lomba film pendek, pentas music Jazz Brantas, lomba desain kaos, dan beragam program lainnya.//pkp//
CM
(Agustina Wulandari )