PRABU Siliwangi adalah seorang raja kerajaan Pajajaran yang terkenal sangat arif dan bijaksana. Karena sifatnya itu, ia menjadi panutan bagi rakyatnya hingga saat ini. Bahkan, konon katanya masih menjadi misteri bahwa keturunan-keturunan Prabu Siliwangi sebenarnya masih ada sampai saat ini.
(Baca juga: Siapakah Prabu Siliwangi?)
Pada zaman Prabu Siliwangi ada ajaran yang paling terkenal yang bernama ajaran jatisunda. Di dalam jatisunda, dikenal 3 falsafah hidup yang dianut pada zaman itu, bahkan masih hidup hingga saat ini. Falsafah tersebut dikenal dengan nama “Tri tangtu sunda buana”.
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga falsafah tersebut dilansir dari channel Youtube ESA Production, Jumat (18/2/2022).
1. Rama
Rama memiliki arti pendiri, kepala kampung, atau kepala daerah. Tugas seorang rama adalah membimbing dan melayani keperluan seluruh rakyat serta bisa menjadi pemimpin di daerah tersebut.
2. Falsafah Resi atau Pandito ataupun Cipaku
Falsafah ini menunjukan tugas dari resi, pandito, ataupun cipaku, yaitu untuk membimbing dan mendidik rakyat menuju kepada jalan Tuhan.
3. Ratu atau Darma Raja atau Prabu atau Pemimpin Seluruh Rakyat
Dalam falsafah ini, keturunan dari Prabu Siliwangi harus memegang teguh dan harus menjalankan darma ataupun jalan Tuhan. Ia juga kelak akan mempunyai tugas untuk memimpin dan membuat kebijakan yang berhubungan dengan rakyat banyak.
Selain falsafah hidup, keturunan-keturunan Prabu Siliwangi juga mempunyai ciri-ciri fisik yang khusus, yaitu:
1. Mempunyai tiga tahi lalat yang membentuk segitiga. Hal itu sebagai simbol bahwa keturunan Prabu Siliwangi harus memegang teguh tri tangtu sunda buana tersebut.
2. Keturunan Prabu Siliwangi dari Cirebon yang berhubungan dengan Sunan Gunung Djati ataupun Syekh Syarif Hidayatullah juga mempunyai ciri khusus, yaitu di jari tangannya terutama di kuku jari tangan dan kuku jari kaki terdapat garis lurus putih baik di tengah ataupun di pinggir. Hal tersebut berarti mereka mempunyai jalan yang lurus untuk menuju kepada Tuhan.
(Fahmi Firdaus )