Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bamsoet: Pemuda Pancasila Ormas Pertama yang Bangun Kantor Pusat di Kawasan IKN

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 26 Februari 2022 |21:55 WIB
Bamsoet: Pemuda Pancasila Ormas Pertama yang Bangun Kantor Pusat di Kawasan IKN
Bambang Soesatyo (Foto: Nina Iskandar)
A
A
A

SAMARINDA - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo mengungkapkan, Pemuda Pancasila (PP) menjadi organisasi kemasyarakatan pertama yang akan segera membangun kantor pusat organisasi, Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Pembangunan itu sebagai bentuk dukungan PP terhadap pembangunan IKN Nusantara yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH Maruf Amin, yang keduanya merupakan Anggota Kehormatan PP.

"Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Kalimantan Timur Said Amin akan mengawal proses pembangunan kantor pusat MPN Pemuda Pancasila, yang rencananya akan dibangun diatas lahan sekitar 2 hektare, berada di tepi laut IKN Nusantara," ujar Bamsoet usai menyaksikan penandatanganan prasasti pembangunan kantor pusat MPN Pemuda Pancasila di Kawasan IKN Nusantara oleh Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno, di Samarinda, Sabtu (26/2/2022).

"Pemindahan kantor pusat tersebut semakin memperkuat posisi Pemuda Pancasila agar tetap dekat mendukung aktifitas pemerintahan dan kenegaraan, khususnya dalam memastikan agar nilai-nilai Pancasila dan demokrasi di kawasan IKN Nusantara tetap terjaga kelestariannya," imbuhnya.

Baca Juga:  Japto Ungkap Alasan Bangun Kantor Pusat Pemuda Pancasila di Kaltim

Bamsoet mengapresiasi dukungan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Muhammad Arifin, Sultan Paser Muhammad Alamsyah III Aji Muhammad Jarnawi, dan Sultan Gunung Tabur Aji Bahrul Hadi, terhadap rencana pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur sekaligus pembangunan kantor pusat MPN Pemuda Pancasila di IKN Nusantara. Ketiga Sultan tersebut juga diangkat menjadi Anggota Kehormatan PP.

"Prinsip pembangunan kantor MPN Pemuda Pancasila seiring sejalan dengan prinsip pembangunan IKN Nusantara. Yakni bukan sekadar membangun infrastruktur ataupun memindahkan bangunan fisik kantor dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Melainkan juga untuk membangun kota baru yang smart dan kompetitif di tingkat global, hingga menjadi lokomotif untuk berbagai transformasi kemajuan Indonesia," tandas Bamsoet.

Baca Juga:  Dukung IKN Nusantara, Japto Teken Prasasti Pembangunan Kantor Pusat PP di Kaltim

Keluarga besar PP, kata Bamsoet, siap ambil bagian mewujudkan IKN Nusantara sebagai salah satu simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia, tanpa melupakan aspek pembangunan dan penguatan ideologi Pancasila. Mengingat pembangun IKN Nusantara tidak lepas dari semangat sila ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia, serta sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Pemerintah menargetkan keberadaan IKN Nusantara mampu menurunkan kesenjangan antar wilayah karena pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa mendorong perdagangan antar wilayah, mendorong investasi di provinsi ibu kota negara baru dan provinsi sekitarnya serta mendorong diversifikasi ekonomi. Sehingga tercipta dorongan nilai tambah ekonomi pada sektor non-tradisional pada berbagai wilayah non Jawa," ujarnya.

Dia menambahkan, di saat pemerintah membangun IKN Nusantara dari sisi pembangunan fisik, PP memperkuatnya dari sisi pembangunan ideologi Pancasila. Komitmen tersebut tidak perlu diragukan. Mengingat setelah lebih dari 62 tahun perjalanan organisasi yang dilalui, dengan berbagai romantika, dinamika, dan kompleksitasnya, PP hingga kini masih tetap solid dan konsisten memegang teguh komitmen mengabdikan diri menjadi penegak nilai luhur Pancasila sebagai ideologi, pandangan hidup dan dasar negara.

"Hal tersebut tidak lepas dari latar belakang kelahiran Pemuda Pancasila pada 28 Oktober 1959 sebagai panggilan sejarah untuk menjawab, menjaga, melindungi, dan melaksanakan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 serta menjaga ideologi Pancasila dari serangan komunisme yang memecah belah kedaulatan bangsa dan negara," pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement