PERNIKAHAN Syekh Maulana Ishaq (paman Sunan Ampel) dengan Dewi Sekardadu mengalami cobaan. Ketika usia kehamilan Dewi Sekardadu memasuk usia tujuh bulan, suaminya, Syekh Maulana Ishaq harus pergi meninggalkan Blambangan lantaran dikuya-kuya oleh Patih Bajul Sengara yang diam-diam mencintai Dewi Sekardadu.
Patih Bajul Sengara menghalalkan segala macam cara untuk meneror para santri Syekh Maulana Ishaq dalam mewujudkan ambisinya. Bahkan, ia berani membunuh orang-orang tak berdosa dengan meminjam tangan anak buahnya.
Baca Juga: Syekh Maulana Ishaq, Putra Ulama Rusia yang Lenyapkan Wabah Pagebluk di Blambangan
Syekh Maulana Ishaq bertekad kembali ke Negeri Pasai dengan suatu pertimbangan menghindari jatuhnya korban-korban yang lain.
Dengan berat hati, Syekh Maulana Ishaq terpaksa harus meninggalkan Blambangan termasuk meninggalkan istri tercinta Dewi Sekardadu yang sedang hamil tujuh bulan.
Ketika hendak kembali ke Pasai, Syekh Maulana Ishaq mampir ke Ampeldenta untuk menemui keponakannya, yaitu Sunan Ampel dan berpesan bahwa kalau suatu hari menemukan jabang bayi yang dibuang di Selat Bali, sesungguhnya itu adalah putranya.
Baca Juga: Cerita Sunan Ampel Menikahi Putri Ulama yang Tuli, Bisu, dan Lumpuh
Syekh Maulana Ishaq juga meminta, hendaknya anak tersebut diberi nama Raden Paku. Sunan Ampel terenyuh mendengarkan permintaan pamannya yang penuh dukacita. Sunan Ampel pun berjanji bahwa ia akan mendidik putra pamannya Syekh Maulana Ishaq dengan ilmu agama Islam.