MADINAH - Bagi para peziarah di Arab Saudi yang hendak menempuh perjalanan dari Makkah ke Madinah, atau sebaliknya, bisa menggunakan moda kereta api lantaran jarak tempuhnya relatif lebih cepat. Kalau biasanya kita mengendarai mobil, waktu perjalanan lebih 5 jam.
Informasi tersebut disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh yang tengah berada di Madinah, Arab Saudi, dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal, Senin (4/4/2022).
"Sementara, waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan Makkah-Madinah hanya 2 jam 25 menit. Kecepatan 300 km/jam. Perjalanan dari Mekkah ke Madinah berhenti di 2 stasiun, yaitu Jeddah (airport king abdul aziz) dan stasiun pusat bisnis Rabigh," ujar Asrorun Niam.
Ia mengatakan, pada sore hari jelang buka puasa, panitia Ifthar Shaim di Masjid Nabawi menyiapkan sajian buka puasa untuk kurang lebih 1 juta muslim, dalam waktu yang sangat singkat.
"Dimulai setengah jam usai shalat Ashar berjamaah, Tim Ifthar Shaim menjalankan tugasnya dengan sigap. Menggelar "sufrah", plastik tempat alas makan yang dihampar di atas karpet masjid; yang multi fungsi, untuk tempat makan, pelindung karpet dari noda sisa makanan, sekaligus tempat "sampah" bungkus dan sisa makanan," ujarnya.
Tim Ifthar Shaim tersebut, sambungnya, ada yang berasal dari para relawan, dari mahasiswa, dan bahkan ada yang pelajar SLTA dan SLTP. "Saya sempat sekilas dengan relawan dari yang awalnya saya kira mahasiswa, namun dari hasil diskusi diketahui kalau dia pelajar SMP, di sebuah madrasah di Kota Madinah," kata dia.
Saat Maghrib tiba dan muadzin mengumandangkan adzan maghrib, seluruh umat Islam yang hadir berbuka puasa bersama. Menunya seragam; kurma sukkari sebanyak 7 butir, fresh yoghurt (zabadi) plus dukkah madini (bumbu u dicampurkan ke zabadi), satu roti gandum, dan sebotol zamzam. Beberapa orang juga membagikan teh dan kopi.
Seluruh jamaah makan dengan serentak. Kurang lebih 10 menit, makan harus selesai. Hari ini adzan maghrib jam 18.39 waktu setempat, buka puasa dimulai, dan pesta harus usai 10 menit berikutnya.
"Dan dalam waktu sekejap, tim Ifthar Shaim kembali menjalankan tugas, dengan dibantu tim kebersihan masjid, mengangkat hidangan yang telah disantap, bserta plastik "sufrah" serta mengevakuasinya ke plstik besar untuk dibuang. Dalam waktu tak lebih 3 menit, masjid kembali bersih selanjutnya iqamat dikumndangkan untuk melaksanakan Shalat Maghrb berjamaah," tuturnya.
Di antara Ashar dan Maghrib, kata Arorun, ada beberpa majlis taklim yang dilaksanakan di dalam Masjid Nabawi. Ada kiai yang menyampaikan materi pengajaran keagamaan, diikuti oleh para jamaah yang berkenan ikut pengajian. Tentu dengan bahasa Arab.
"Bagi yang tdak mau ikut majelis taklim, untuk menunggu Maghrib, jamaah bisa mengaji Al-Quran, bisa ziarah ke makam Rasulullah saw, ziarah ke makam Baqi, atau sekedar jalan menunggu maghrib seperi menyaksikan ditutupnya payung raksasa usai ashar jelang matahari tergelincir," ujarnya.
Sementara, payung raksasa sebagai pelindung jamaah dari terik matahari terbuka secara serentak di pagi hari, kurang lebih satu jam usai shubuh, saat matahari sudah muncul dari peraduan. Tapi yang perlu diingat, kalau mau buka bersama di dalam masjid, masuklah lebih awal, karena jika kapasitas sudah penuh Anda akan ditolak masuk.
"Demikian juga saat hendak ikut shalat tarawih di dalam masjid. Jika terlambat masuk, anda harus bersiap shalat di halaman masjid," kata dia.
Saat ini, lanjutnya, pertokoan belum pulih sepenuhnya. Masih banyak yang tutup. Beberpa yang buka, sebagian baru mulai mendisplay barang daganganya. Dari salah satu pedagang pakaian di kawasa Taiba Suites, diperoleh informasi kalau dia baru buka tiga hari yang lalu. Di dua hari puasa ini, toko yang sudah buka, untuk pagi hingga sebelum dzhuhur mereka tutup.
Setelah dzhuhur baru mulai buka, hingga jam 2 pagi. Setiap Shalat Rawatib, seluruh toko tutup, untuk ikut berjamaah.
"Kabar baiknya, bagi yang suka shoping, saat shalat tarawih, toko-toko diperkenankan buka. Barangkali ada kebutuhan mendesak seperti beli obat-obatan. Oh ya, cuaca normal seperti di Indonesia, namun udara kering, jadi kulit bisa kering bersisik dan bibir bisa pecah-pecah. Jangan lupa bawa sunblock, pelembab, dan lip gloss, serta vitamin secukupnya," katanya.
Dirinya juga mengingatkan bagi yang akan berkunjung ke Raudhah, disarankan bisa ambil waktu malam hari, sekitar dua jam usai tarawih, untuk menghindari antrean panjang. Untuk jamaah perempuan, waktunya disediakan mulai waktu dhuha hingga sebelum zhuhur.
Sementara, jelang maghrib hingga isya, waktu kunjung ke Raudhah dan Ziarah ke Baginda Rasul SAw ditutup sementara.
(Angkasa Yudhistira)