Gempa juga dirasakan dalam skala intensitas III MMI di Padang Panjang dan Tanah Datar. Sementara di Pasaman, Solok dan Pariaman guncangan dirasakan dalam skala intensitas II MMI.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena sumbernya berada di daratan,” ungkapnya.
Daryono mengatakan segmen Sianok yang menjadi pembangkit gempa Bukittinggi pagi dini hari tadi dalam catatan sejarah pernah memicu gempa besar berkekuatan sekitar 7,0 pada 28 Juni 1926 yang menyebabkan setidaknya 354 orang meninggal dunia.
Selain gempa yang mengguncang Bukittinggi Sumatera Barat pagi dini hari tadi, beberapa aktivitas gempa juga terjadi yaitu (1) Gempa Banda Pertama magnitudo 2,8 dirasakan III MMI pukul 07.58.43 WIT, (2) Gempa Banda Kedua magnitudo 3,3 dirasakan III-IV MMI pukul 08.12.38 WIT (3) Gempa Mamasa Sulawesi Barat magnitudo 3,6 dirasakan II MMI pukul 11.37.11 WITA.
(Awaludin)