JAKARTA - Pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat merupakan pasukan yang disegani. Dengan kemampuan yang dimiliki, Kopassus mampu menguasai berbagai medan tempur.
Selama Kopassus terbentuk. Korps baret merah ini melahirkan sejumlah tokoh legendaris. BACA JUGA:Terjunkan Ribuan Pasukan saat Aksi 11 April, Jenderal Kopassus: Tidak Bawa Senjata Api!
Berdasarkan data Litbang MNC Portal Indonesia, berikut deretan tokoh fenomenal Kopassus:
1. Muhammad Idjon Djanbi
Idjon Djanbi, tokoh yang sangat berpengaruh bagi Kopassus. Bernama asli Rokus Bernardus Visser, Idjon merupakan mantan perwira instruktur Pasukan Khusus Belanda.
Pada tahun 1952, Kolonel Alex Kawilarang memanggil Idjon untuk menjadi pelatih bagi sebuah pasukan elite demi menumpas DI/TI. Ia pun menerima tawaran itu dan mengasah mental serta fisik para anggota TNI AD terpilih agar menjadi prajurit tangguh dan memiliki kualitas tinggi.
2. Alex Kawilarang
Kolonel Alex Evert Kawilarang atau A.E Kawilarang memimpin penumpasan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) dan membentuk pasukan komando Angkatan Darat.
Kariernya dalam dunia militer juga terlihat cerah. Tak hanya menumpas RMS, Alex pun berjasa dalam penumpasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dam DI/TII.
BACA JUGA:Jabat Danjen Kopassus, Iwan Setiawan: Saya Siap Memimpin dan Melayani!
3. Slamet Riyadi
Prajurit Kopassus ini memiliki nama lengkap Ignatius Slamet Rijadi atau lebih akrab dengan sebutan Slamet Riyadi. Dialah yang pertama kali mencetuskan ide dibentuknya Kopassus. Namun, pemikiran tersebut baru bisa diimplementasikan dan direalisasikan oleh Alex Kawilarang
Di usianya yang masih sangat muda, 23 tahun, Slamet memimpin pasukan yang ditugaskan untuk membasmi pemberontakan RMS di wilayah Timur Indonesia
Slamet Riyadi gugur tertembak pada 4 November 1950 di Ambon saat pertempuran RMS.
4. Prabowo Subianto
Prabowo sudah ditugaskan menjadi Komandan Pleton Group I sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Leste (dulu Timor Timur) di usianya yang baru 26 tahun.
Meskipun masih sangat muda, Prabowo dan pasukannya mendapat perintah untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, Perdana Menteri pertama Timor Timur.
Karena kecekatannya dalam melakukan pendekatan dengan keluarga Nicolao, Prabowo akhirnya bisa mendeteksi keberadaan Nicolau di wilayah Maubisse sekitar 50 km dari selatan Dili. Nicolau tewas ditembak di lembah Mindelo pada akhir Desember 1978.
Prabowo juga berhasil menangkap Letkol Xanana Gusmao. Karena keberhasilannya tersebut ia kemudian dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus pada 1983.
Pada Desember 1995, Prabowo diangkat sebagai komandan jenderal Kopassus dengan pangkat mayor jenderal.
5. Sarwo Edhie Wibowo
Ayah mertua dari Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini sempat menjabat sebagai Komandan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat).
Saat peristiwa pengkhianatan G30S/PKI, Sarwo Edhie dan pasukannya berhasil mengangkat jenazah para jenderal dan perwira TNI AD di Lubang Buaya. Ia juga ikut membasmi PKI di daerah Jawa Tengah.
(Arief Setyadi )