MAKKAH - Bagi siapa saja yang pernah menunaikan ibadah umrah atau haji, mereka mungkin akan merasakan kesejukan di bawah kaki saat menginjakkan kaki di lantai marmer Masjidil Haram dan di sekitar Kakbah di Makkah.
Banyak yang memperdebatkan alasan di balik rasa dingin, mengingat suhu musim panas yang membakar di Arab Saudi.
Kantor Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci mengatakan kepada Al Arabiya bahwa alasan utama lantai terasa dingin yakni jenis marmer yang digunakan.
Pihak berwenang telah menepis klaim bahwa alasan sebenarnya di balik kesejukan itu adalah serangkaian pipa air dingin yang diletakkan di bawah lantai marmer.
 Baca juga: Perluasan Masjidil Haram, 80 Tempat Salat Disiapkan untuk Tampung Jamaah Selama Ramadan
Arab Saudi mengimpor lantai marmer Thassos langka dari Yunani yang memantulkan sinar matahari dan pada gilirannya panas di siang hari. Ini membuat lantai tetap dingin, sekaligus memudahkan para jamaah melangsungkan ibadahnya di sana.
Baca juga:Â Masjidil Haram Kembali Gelar Buka Puasa Bersama, Pertama dalam 2 TahunÂ
Marmer ini terbuat dari marmer Thassos Yunani yang langka, yang dikenal dapat memantulkan panas dan memantulkan sinar matahari. Marmer ini membuat lantai Masjidil Haram di Makkah tetap sejuk, bahkan di bawah 50 derajat Celcius.
Dikutip Antara, marmer tersebut didatangkan langsung dari daerah bernama Thassos di utara Yunani, sehingga diberi nama marmer Thassos.