Gadis-gadis Afghanistan di atas kelas 6 akan kembali ke sekolah pada Maret lalu untuk pertama kalinya sejak pengambilalihan Taliban, tetapi disuruh tinggal di rumah sampai seragam sekolah yang sesuai dengan Syariah dan adat istiadat dan budaya Afghanistan dirancang, Bakhtar yang dikelola Taliban. Kantor Berita melaporkan pada saat itu.
Haqqani mengatakan kepada CNN bahwa penundaan itu diperlukan ketika para pemimpin merancang "mekanisme" di mana anak perempuan dapat kembali ke pendidikan.
"Ada beberapa kekurangan dalam persiapan yang sedang berlangsung. Pekerjaan sedang berlangsung pada masalah itu," katanya.
Tetapi para ahli menyatakan skeptis bahwa motif mereka berbeda dari kasus antara tahun 1996 dan 2001, ketika rezim Taliban pertama melarang gadis-gadis belajar.
"Mereka selalu mengatakan kondisinya tidak sekarang, [tetapi mereka akan] mencari tahu," terang Heather Barr, direktur asosiasi Divisi Hak Perempuan di pengawas internasional Human Rights Watch,
"Dalam lima tahun itu, momen itu tidak pernah datang. Sangat jelas bagi wanita dan anak perempuan, itu selalu bohong, dan begitulah rasanya kali ini,” lanjutnya.