2. Transisi Pandemi ke Endemi
Pemerintah Indonesia sudah mulai melonggarkan penggunaan masker, terutama bagi masyarakat yang berada di luar ruangan. Hal itu menyusul upaya perlaihan dari pandemi menjadi endemi. Namun, WHO sendiri memperingatkan bahwa perubahan pandemi ke endemi tersebut hanya berbeda nama saja. Covid-19 harus tetap diwaspadai keberadaannya.
Indikator pandemi menjadi endemi harus dilihat dari beberapa aspek. Contohnya adalah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 adalah 20 per 100 ribu jiwa dengan kematian 1 per 100 ribu penduduk. Selain itu, vaksinasi lengkap Covid-19 juga sudah harus menyentuh angka 70% dari jumlah penduduk negara.
3. Waspada Hepatitis Akut Misterius
Belum usai Covid-19, muncul penyakit baru yang cukup meresahkan masyarakat dunia. WHO mengeklaim penyakit ini sebagai hepatitis akut misterius dan tidak diketahui asalnya. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak hingga remaja dan pertama kali dilaporkan terjadi di Inggris pada 15 April 2022.
Selang 6 hari kemudian, setidaknya ada 169 kasus yang melanda 11 negara Eropa dan 1 negara di benua Amerika. Di Indonesia sendiri, kasus dugaan hepatitis misterius ini ada sebanyak 14 kasus menurut data Kementerian Kesehatan RI. Mereka yang terpapar umumnya berusia 6 sampai 14 tahun.
WHO masih terus melakukan penelitian dan investigasi terkait kasus ini. Pengujian serum, sampel darah, dan tinja direkomendasikan oleh WHO untuk mendeteksi adanya penyakit ini. Sementara itu, pembatasan perjalanan atau karantina wilayah tidak diperlukan untuk menekan kasus hepatitis akut misterius.
(Rahman Asmardika)