Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Akan Bela Taiwan dengan Kekuatan Militer, China Beri Peringatan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 24 Mei 2022 |09:13 WIB
AS Akan Bela Taiwan dengan Kekuatan Militer, China Beri Peringatan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin. (Foto: Reuters)
A
A
A

BEIJING China pada Senin (23/5/2022) memperingatkan bahwa pihaknya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan integritas teritorialnya. Peringatan itu diumumkan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan akan menggunakan kekuatan militer untuk membela Taiwan jika China menyerang.

BACA JUGA: Biden Siap Gunakan Kekuatan Militer AS untuk Bela Taiwan

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah teritorialnya yang tidak dapat dipisahkan.

“Masalah Taiwan adalah urusan internal murni China,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin kepada wartawan sebagaimana dilansir RT.

“Pada isu-isu yang menyentuh kepentingan inti kedaulatan dan integritas teritorial China, China tidak memiliki ruang untuk kompromi atau konsesi,” tambahnya.

China telah meminta AS untuk "dengan sungguh-sungguh mematuhi" kebijakan "Satu China", di mana Amerika, dan lainnya, mengakui bahwa hanya ada satu negara China, yang dipimpin oleh Beijing. Pemerintahnya akan mengambil "tindakan tegas" untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan keamanannya, kata juru bicara kementerian itu.

BACA JUGA: Biden: AS Akan Datang Mempertahankan Taiwan

“Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, tekad, dan kemampuan kuat rakyat Tiongkok dalam mempertahankan kedaulatan nasional,” lanjutnya.

Sebelumnya pada Senin, Joe Biden mengatakan Washington dapat melakukan intervensi militer jika terjadi konflik antara China dan Taiwan, menyebutnya sebagai “komitmen” Amerika. Presiden bersikeras bahwa AS mematuhi kebijakan 'Satu China' tetapi bahwa Beijing "tidak memiliki yurisdiksi" yang akan memungkinkannya untuk "masuk" dan menggunakan kekuatan melawan Taiwan.

Gedung Putih telah mengklarifikasi pernyataan Biden menyusul protes dari Beijing. Kata-kata presiden AS itu bukan merupakan perubahan dalam kebijakan Washington terhadap Taiwan atau China, kata seorang pejabat Gedung Putih kepada wartawan.

“Seperti yang dikatakan presiden, kebijakan kami tidak berubah,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa Biden “menegaskan kembali ‘Kebijakan China’ kami dan komitmen kami terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.”

Menurut Gedung Putih, presiden hanya mengatakan bahwa AS akan terus “memberi Taiwan sarana militer untuk mempertahankan diri.”

Taiwan telah berulang kali menuduh China melanggar zona pertahanannya dengan pesawat dan kapal perang. Beijing secara teratur melenturkan otot-otot bela dirinya di dekat pulau itu, membuatnya sibuk dengan unit-unit pesawat besar dan mengirimkan kapal-kapal militer.

AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi menikmati kerja sama militer yang erat dengan pulau itu, sebuah masalah yang telah lama menjadi duri dalam hubungan AS-China.

Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, ketika sisa-sisa pemerintah nasionalis meninggalkan daratan setelah kekalahan mereka dalam perang saudara, tetapi tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari China.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement