Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Menteri yang Menjabat Paling Lama di Pemerintahan Soekarno, Ada yang Sampai 20 Tahun

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 17 Juni 2022 |07:05 WIB
3 Menteri yang Menjabat Paling Lama di Pemerintahan Soekarno, Ada yang Sampai 20 Tahun
Presiden Soekarno (Foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTAPresiden pertama Indonesia Soekarno dibantu sejumlah menteri dalam menjalankan tugasnya. Presiden Soekarno memimpin Indonesia sejak 1945-1966. Dari beberapa menteri yang diangkat, terdapat beberapa menteri dengan masa jabatan terlama di era Soekarno.

Berikut daftar tiga menteri yang menjabat paling lama di masa pemerintahan Presiden Soekarno dilansir dari berbagai sumber.

1. Johannes Leimena

Johannes Leimena tercatat sebagai salah satu menteri yang menjabat paling lama selama era Soekarno, dengan total masa jabatan 20 tahun. Leimana yang lahir di Ambon, 6 Maret 1905, menjabat dalam kabinet yang berbeda sejak masa Kabinet Sjahrir pada 1946 hingga Kabinet Dwikora pada 1966, sebagai Menteri Kesehatan hingga Wakil Perdana Menteri.

 Baca juga: Kisah Bung Karno Tandatangani Hukuman Mati Kartosoewirjo, Ini Alasannya

Leimena menyelesaikan pendidikan kedokterannya di STOVIA pada 1930. Ia mulai bekerja sebagai dokter pemerintahan di CBZ Batavia (saat ini RS Cipto Mangunkusumo) sejak 1930. Kemudian ia dipindahkan ke Rumah Sakit Zending Immanuel Bandung dari 1931-1941. Saat orde baru berkuasa, ia mengundurkan diri sebagai menteri. Namun Leimena masih dipercaya Presiden Soeharto sebagai Dewan Pertimbangan Agung.

2.  Djoeanda Kartawidjaja

Djoenda Kartawidjaja sempat menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada 2 Oktober 1946-4 Agustus 1949 dan pada 6 September 1950-30 Juli 1953. Ia menempati posisi Menteri Perhubungan selama 7 tahun. Pada 1957, ia terpilih menjadi Perdana Menteri ke-10 Indonesia menggantikan Ali Sastroamidjojo. Djoeanda terkenal dengan Deklarasi Djoeanda.

Baca juga: 2 Menteri dan 3 Wamen Baru Dilantik, Istana: Semoga Lebih Lincah

Lahir di Tasikmalaya, 14 Januari 1911, dia mengawali pendidikannya di Holland Indlandsch School (HIS) yang merupakan tempat ayahnya mengajar. Setelah itu, ia melanjutkan ke Europesche Lagere School (ELS) dan Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) sebelum melanjutkan kuliah di ITB. Ia meninggal pada 7 November 1963 karena serangan jantung.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement