Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Pertempuran Dahsyat di Laut Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Rabu, 17 Agustus 2022 |08:53 WIB
3 Pertempuran Dahsyat di Laut Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan
Foto: Wikipedia
A
A
A

JAKARTA - 17 Agustus 1945 menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Banyak pengorbanan yang harus dilewati untuk mencapai merdeka. Berbagai hal dilakukan untuk mempertahankan negara, baik melalui jalur diplomasi maupun pertempuran.

(Baca juga: TNI Unjuk Kekuatan Jelang HUT Ke-77 RI, Puluhan Jet Tempur dan Helikopter Bentuk Formasi Elephant Walk)

Tidak hanya di darat, pertempuran tersebut juga dilakukan di laut. Demi menghadang kapal para penjajah, para pahlawan laut rela mengorbankan nyawanya dalam pertempuran-pertempuran ini.

Berikut pertempuran-pertempuran di laut yang paling terkenal dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dilansir beragam sumber.

1. Pertempuran Laut Aru

Pengakuan Belanda atas wilayah Indonesia setelah kemerdekaan ternyata tidak seluruhnya. Irian Barat yang menjadi masih digenggam Belanda menjadi rebutan antara Indonesia dan Belanda. Kerasnya tekad Presiden Soekarno atas pengakuan wilayah tersebut membuat Pertempuran Aru pun terjadi. Dalam rangka mempertahankan Irian Barat, Indonesia melakukan sebuah invasi pada wilayah itu.

Pertempuran yang terjadi pukul 21.00 WIT itu disebabkan oleh tuduhan Belanda kepada Indonesia. Saat itu, tiga kapal perang Angkatan Laut Republik Indonesia terlacak pengintaian Pesawat Neptune milik Koninklije Marine (Angkatan Laut Belanda) dan kemudian dihadang oleh tiga kapal perang Belanda, yaitu Evertsen, Kortenaer, dan Utrecht. Peperangan yang terjadi di Laut Arafura, Maluku itu menewaskan Laksamana Madya Anumerta Yosaphat Sudarso atau Yos Sudarso.

2. Pertempuran Selat Bali

Pertempuran Selat Bali merupakan pertempuran amfibi pertama yang meletus setelah kemerdekaan Indonesia. Pertempuran ini juga disebut sebagai operasi lintas laut Banyuwangi-Bali, yang terjadi pada pada 5 April 1946 di perairan Selat Bali.

Pertempuran antara Belanda dan Indonesia itu dilakukan dalam upaya menghadang kapal sekutu yang mendarat di Bali. Kapten Markadi Pudji Rahardjo menjadi sosok di balik semangat juang para Angkatan Laut Republik Indonesia.

Walaupun pertempuran hanya terjadi selama 15 menit, kejadian itu sangat berarti bagi perlawanan masyarakat Bali terhadap Belanda. Pertempuran Selat Bali memperkuat pertahanan Bali dan perlawanan Ngurah Rai atas Belanda.

3. Pertempuran Laut Cirebon

Pertempuran di Laut Cirebon pada 5 Januari 1947 menjadi salah satu bukti perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Untuk memperkuat kekuatan Angkatan Laut Indonesia, satu unit kapal didatangkan dari Singapura untuk ALRI Pangkalan III Cirebon.

Kapal yang diberi nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Gadjah Mada 408 ini dilengkapi dengan satu meriam dan satu senapan mesin. Saat kapal perang milik Indonesia tersebut digunakan untuk latihan perang, kapal milik Belanda datang karena menganggap Indonesia melanggar status quo atas perjanjian Linggarjati yang belum disahkan secara resmi.

Melihat kapal Belanda di perairan Indonesia, ALRI pun melakukan manuver untuk mengusir kapal Belanda. Awalnya Belanda berhasil dipukul mundur, namun Belanda datang kembali dengan kapal tempurnya memasuki wilayah Indonesia. Peringatan pun dilakukan namun tidak diindahkan yang menyebabkan pertempuran terjadi hingga menenggelamkan KRI Gadjah Mada.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement