Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perang Saudara Terjadi di Mataram, Pascawafatnya Panembahan Senopati

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 10 September 2022 |06:31 WIB
Perang Saudara Terjadi di Mataram, Pascawafatnya Panembahan Senopati
Panembahan Senopati (foto: dok Wikipedia)
A
A
A

PENGANGKATAN Hanyakrawati sebagai raja Mataram pascameninggalnya Panembahan Senopati menimbulkan ketidakpuasan. Salah satu ketidakpuasan yang muncul dari kakak titinya Pangeran Puger. Padahal secara umum Hanyakrawati lebih muda dibanding dengan Pangeran Puger.

Konon inilah awal muka kecemburuan Pangeran Puger muncul. Dikutip dari buku "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II" tulisan Peri Mardiyono, Puger merasa dirinya lebih layak mewarisi tahta Mataram daripada adiknya. Tetapi takdir memang tak berpihak ke Pangeran Puger, ia akhirnya tak bisa menduduki posisi raja.

 BACA JUGA:Kiprah Pramodhawardani: Menyempurnakan Pembangunan Borobudur hingga Menumpas Pemberontakan di Mataram

Sadar akan kekecewaan kakak tirinya menjadikan Hanyakrawati mencoba melakukan pendekatan kepada kakak tirinya itu. Mengetahui hal itu, Hanyakrawati memberikan jabatan kakaknya menjadi Adipati Demak. Puger pun menerima posisi itu, tetapi ia masih tidak puas. Ia memutuskan untuk melakukan pemberontakan suatu ketika.

Bahkan ia berkeinginan agar wilayah Demak melepaskan diri dari kekuasaan Mataram. Alhasil pada 1602 Masehi terjadilah perang saudara antara Demak melawan Mataram. Perang saudara antara Mataram melawan Demak ini berlangsung sekitar tiga tahun.

 BACA JUGA:Pemberontakan yang Melanda Mataram Akibat Kepemimpinan Raja yang Kurang Cakap

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement