Share

Miris! Balita di Pandegelang Ini Kekurangan Gizi karena Kemiskinan

Alfilya Tri Maulina, Okezone · Jum'at 30 September 2022 14:04 WIB
https: img.okezone.com content 2022 09 30 340 2678115 miris-balita-di-pandegelang-ini-kekurangan-gizi-karena-kemiskinan-z780DECGoe.jpg Tangkapan layar media sosial

JAKARTA - Nasib miris dialami oleh seorang anak di bawah lima tahun (balita) di Pandeglang, Banten. Imaz, bocah berusia 2 tahun ini merupakan salah satu dari balita dengan pemenuhan gizi yang tidak ideal. Di umurnya yang sudah menginjak 2 tahun, berat badan Imaz hanya 9,6 kilogram dan tinggi badan 93,4 centimeter.

(Baca juga: Duh, 5.392 Balita di Kota Bogor Alami Stunting)

Diduga, Mie dan kental manis menjadi salah satu alasan Imaz kekurangan gizi. Nina, ibu dari Imaz menceritakan alasan dibalik konsumsi mie dan kental manis setiap harinya.

"Saya memberikan mie instan dan kental manis ke anak saya karena hanya mengandalkan gaji dari suami sebesar Rp750 ribu per bulannya. Itu pun tidak cukup buat sehari-hari," ujar Nina, Jumat (30/9/2022).

Lebih lanjut Nina menjelaskan bahwa anaknya sangat gemar untuk jajan ke warung membeli mie dan kental manis daripada makan makanan yang bergizi seperti sayur, daging, dan ayam.

Sementara itu, salah satu kader Posyandu Desa Rawasari, Kabupaten Pandeglang bernama Ene, memaparkan jika saat pemantauan bulanan anak-anak di wilayah tersebut, berat badan Imaz sempat mengalami peningkatan.

"Sempat naik, tapi abis itu turun lagi karena pemberian makanan bergizi tidak dilakukan secara konsisten,"ujar Ene.

Ene menjelaskan, selama ini pihaknya melakukan penyuluhan terkait kesehatan. Mulai dari cara pemberian makanan serta cara pemberian susu.

"Kalau bisa mah kental manis itu jangan dikonsumsi gitu. Tapi ya yang namanya dia udah terbiasa minum kental manis ya minum kental manis aja nggak bisa digantikan yang lain," tegas salah satu kader posyandu tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Sekadar diketahui, hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan mencatat 24,5% bayi usia di bawah 5 tahun (Balita) di Provinsi Banten mengalami stunting pada 2021.

Kabupaten Pandeglang tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi Balita stunting tertinggi di Banten, yakni mencapai 37,8% pada tahun lalu. Tingginya angka stunting di Pandeglang ini disebabkan oleh tingkat ekonomi yang rendah.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini