Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tradisi Cupu Panjolo, Cara Warga Gunungkidul Meramal Masa Depan

Erfan Erlin , Jurnalis-Selasa, 11 Oktober 2022 |11:13 WIB
Tradisi Cupu Panjolo, Cara Warga Gunungkidul Meramal Masa Depan
Proses pembacaan masa depan lewat tradisi Cupu Panjolo yang dilakukan masyarakat Gunungkidul/Foto: Erfan Erlin
A
A
A

Dimulai dengan Kenduri

Kenduri atau makan bersama akan dilakukan sebanyak dua kali sesuai tradisinya. Seluruhnya dilakukan menjelang pembukaan Cupu Panjolo dan itu sudah dilaksanakan setiap tahunnya.

Kenduri pertama dilakukan sebagai ucapan syukur atas terkabulnya doa-doa di tahun kemarin. Sedangkan kenduri kedua merupakan selamatan sebelum Cupu Panjolo mulai dibuka.

 BACA JUGA:Korea Utara Rilis Foto Kim Jong-un Tonton Peluncuran Rudal, Santuy Banget!

"Baru setelah kenduri kedua ini, pembukaan Cupu Panjolo mulai dilakukan," ujar Sutarpan.

Sutarpan mengatakan untuk pertama kalinya setelah pandemi melandai, tidak ada pembatasan pengunjung yang datang. Pembatasan hanya dilakukan di ruang utama ritual.

Dwijo Sumarto menuturkan, Cupu Panjala adalah pusaka nenek moyang berupa guci yang disimpan dalam kotak kayu berukuran panjang 35 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20, serta dìbungkus kain berwarna putih.

Cupu Kyai Panjolo saat ini ada 3 yakni Semar Tinandu, Palang Kinantang, dan Kenthiwiri. Sebenarnya, jumlah Cupu Kyai Panjolo ada lima, namun ada dua yang hilang yakni bernama Bagor dan Klobot.

"Dahulu isi kotak itu tidak hanya Semar Tinandu, Palang Kinantang dan Kenthiwiri saja, melainkan ada Bagor dan Klobot," paparnya, Selasa (11/10/2022) dini hari.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement