Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah 6 Penyintas Tenggelamnya Kapal Titanic Asal China, Diusir dan Dicela

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 19 November 2022 |07:02 WIB
Kisah 6 Penyintas Tenggelamnya Kapal Titanic Asal China, Diusir dan Dicela
Penyintas Titanic, Ah Lam, Fang Lam, Ling Hee (Foto: LP Films/BBC Indonesia)
A
A
A

Ah Lam dideportasi ke Hong Kong, sementara Ling Hee naik kapal uap menuju Kolkata (Kalkuta) di India.

Lee Bing berimigrasi ke Kanada, sementara Fang Lang, setelah berlayar antara Inggris dan Hong Kong selama bertahun-tahun, menjadi warga negara yang pernah menolaknya - AS.

Tom Fong, putra Fang Lang, lahir di Milwaukee, Wisconsin, AS, hampir setengah abad setelah Titanic tenggelam. Nama marganya punya ejaan berbeda dalam bahasa Inggris.

Selama berpuluh tahun, Tom tidak tahu-menahu soal pengalaman ayahnya di kapal yang sempat digadang-gadang "anti-tenggelam' itu.

"Beliau (Fang Lang) tidak pernah bicara soal itu. Setidaknya kepada saya atau kepada ibu saya," kata Tom Fong kepada BBC.

Fang Lang meninggal dunia pada 1985 di usia 90 tahun. Selang 20 tahun kemudian, Tom Fong baru mengetahui dari sanak saudara bahwa ayahnya merupakan penyintas Titanic.

Tom Fong menduga ayahnya sengaja merahasiakan kisah hidupnya sebagai penyintas Titanic karena cerita tersebut sarat dengan trauma dan stigma.

"Ada banyak informasi bahwa mereka diam-diam masuk ke bawah kapal, dan mereka berpakaian seperti perempuan. Cerita-cerita yang beredar pada masa itu," kata Tom.

Tatkala tim periset film dokumenter The Six melacak keturunan keenam penyintas, banyak dari mereka yang enggan berbagi kisah keluarga mereka lantaran stigma yang dialami para penyintas seabad lalu.

Ketika dirinya masih kanak-kanak di Wisconsin, Tom Fong menyaksikan sendiri ayahnya melawan sejumlah tindakan rasisme, termasuk meninju seorang pria yang mengatai mereka dengan julukan tidak pantas.

"Beliau (Fang Lang) adalah orang yang baik, sampai dia merasa dirinya didiskriminasi berdasarkan etnisnya," kata Fong.

Setelah lebih dari 100 tahun berlalu, tindakan buruk yang dialami keenam penyintas asal China terulang pada masa sekarang ketika masyarakat Tionghoa dan Asia mengalami rasisme seiring dengan kemunculan pandemi.

Di AS saja, ada ribuan laporan kasus kekerasan dalam beberapa bulan terakhir, dari diludahi, diolok-olok, hingga diserang secara keji.

Tom Fong memilih menceritakan kisah keluarganya dengan harapan khalayak umum bisa belajar tentang keenam penyintas Titanic asal China, kemudian bercermin pada rangkaian kejadian masa kini.

"Karena jika Anda tidak tahu sejarah, kejadian itu akan terulang dengan sendirinya," kata Tom Fong.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement