Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Bencana Alam Tanah Longsor Paling Mematikan di Indonesia

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Selasa, 13 Desember 2022 |11:46 WIB
5 Bencana Alam Tanah Longsor Paling Mematikan di Indonesia
Ilustrasi tanah longsor
A
A
A

JAKARTA-  Bencana tanah longsor sering terjadi di Indonesia dengan skala kecil dan besar. Bencana ini dapat memberikan dampak yang cukup besar. Dampak yang ditimbulkan dari bencana ini antara lain, kerusakan bangunan, kerusakan infrastruktur, memutus jalur transportasi, dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

 (Baca juga: Gawat! Tembok Penahan Tanah Longsor, Jalan Penghubung Bogor-Sukabumi Terancam Ambles)

Longsor menjadi salah satu bencana paling mematikan di Tanah Air. Terlebih lagi, longsor menjadi bencana yang penuh dengan ketidakpastian karena sulit diprediksi maupun dideteksi.

Berikut adalah daftar bencana alam tanah longsor paling mematikan di Indonesia dilansir beragam sumber, Selasa (13/12/2022).

1. Bahorok, Sumatera Utara

Pada 3 November 2003, sebuah bukit terjal di dekat Desa Bukit Selawang di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tersapu longsor yang membawa air banjir dari Sungai Bahorok. Insiden itu cukup besar dan mengakibatkan 90 orang meninggal dunia, sementara ratusan lainnya luka ringan dan berat.

Penyebab longsor ini adalah kerusakan hutan akibat penebangan liar. Menurut WALHI, 170.000 hektare dari total luas 788.000 hektare Taman Nasional Gunung Leuser rusak parah akibat deforestasi. Inilah penyebab utama longsor besar yang terjadi di Bahorok, Sumatera Utara.

2. Bandung, Jawa Barat

Pada 23 Februari 2010, telah terjadi bencana tanah longsor di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Longsor terjadi pada Selasa (23/2/2010) pukul 08.00 WIB di kawasan perkebunan dan pabrik teh Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Hujan deras mengguyur lokasi tersebut sehari sebelum terjadinya longsor. Setelah itu, longsor terjadi tidak lama usai bencana banjir dan lumpur menerjang Kabupaten Bandung.

Bencana tanah longsong terjadi di pagi hari di mana para buruh tengah bekerja. Hal ini mengakibat banyaknya korban yang tertimbun longsor. Tidak hanya itu, sebanyak 3 RT di RW 18 di Desa Tenjolaya juga turut terkena dampaknya. Longsor itu juga menimbun 50 rumah bedeng milik buruh.

Longsor juga menimbun satu pabrik pengolahan teh, satu gedung olahraga, satu koperasi karyawan, satu puskesmas pembantu, dan satu masjid. Dilaporkan dari kejadian tersebut, sebanyak 33 orang meninggal, 17 luka, 11 hilang, dan 936 orang mengungsi. Dalam mengevakuasi para korban cukup sulit karena lokasi tersebut termasuk medan yang sulit.

3. Banjarnegara, Jawa Tengah

Bencana tanah longsor menimpa warga Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah pada Jumat, 12 Desember 2014 jam 17.30 WIB. Longsor di Banjarnegara terjadi setelah dua hari sebelumnya wilayah itu diguyur hujan deras sehingga longsor kecil terjadi di beberapa tempat.

Bahkan saat bencana longsor terjadi, lokasi tersebut masih diguyur oleh gerimis kecil. Tepat pukul 17.00 WIB, bagian dari Bukit Telagalele longsor dan menimbulkan bunyi gemuruh. Material longsor tersebut langsung meluncur ke bawah dan menimbun 8 rumah dan meluncur melewati ruas jalan Banjarnegara-Pekalongan hingga menimbun puluhan rumah lainnya.

Kejadian itu hanya berlangsung dalam lima menit, namun membuat 108 jiwa tertimbun dalam longsor. Jumlah total korban jiwa pada saat bencana tanah longsor di Dusun Jemblung pada 2014 itu sebanyak 125 orang. Total kerugian pada 2014 akibat bencana longsor mencapai Rp 2 triliun.

 

4. Agam, Sumatera Barat

Bencana longsor juga pernah terjadi pada 27 Januari 2013, tepatnya hari Minggu pagi sekira pukul 06.45 WIB. Longsor yang melanda Desa Kampung Dukuh Nagari, Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat itu menimbun 15 rumah. Diperkirakan ada 25 orang yang tertimbun dalam longsor tersebut.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumbar, lokasi bencana berjarak 40 kilometer dari pusat Kabupaten Agam di Lubuk Basung ke arah Tenggara lama perjalanan 1 jam, atau 30 kilometer sebelah Barat Daya Kota Bukittinggi perjalanan 45 menit.

Lokasi daerah adalah perbukitan dengan kemiringan 20-50 derajat. Daerah lokasi longsor juga merupakan daerah labil. Dengan curah hujan yang tinggi mudah longsor. Sifat tanah yang poros dan mudah terurai menjadi bubur saat tanah jenuh air sehingga dengan mudah meluncur menuruni lereng dan membawa apa saja yang ada di atasnya.

5. Buru, Maluku

 

Di Dusun Waiteba, Kecamatan Wamsisi, Buru Selatan, Maluku juga pernah mengalami bencana longsor pada 23 Juli 2010. Sebanyak 18 warga diduga tewas tertimbun tanah longsor. Tanah longsor yang terjadi diduga merupakan akibat dari hilangnya hutan yang seharusnya menjaga tanah dari longsor.

Menurut saksi mata, Sneu Latwael (56), tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh sangat keras dari arah belakang dusun. Hanya dalam hitungan detik longsoran lereng bukit sudah menutupi rumah warga. Mereka yang berdiri di tepi sungai pun tidak luput, sehingga tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolong keluarga di rumah yang tertimbun.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement