HONOLULU - Sedikitnya 36 orang terluka, 11 orang mengalami luka serius, setelah penerbangan Hawaiian Airlines dari Phoenix ke Honolulu dilanda turbulensi parah.
Seorang penumpang mengatakan goncangan terasa sangat parah sehingga mereka melayang dari kursi.
Dua puluh orang dibawa ke rumah sakit setempat dengan luka mulai dari laserasi, memar dan kehilangan kesadaran hingga cedera kepala.
Badai petir dilaporkan terjadi di daerah tersebut pada saat turbulensi.
BACA JUGA: Pilot Cantik Ungkap Pengalaman Menakutkan saat Turbulensi Pesawat
Pada Senin (19/12/2022), Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) mengumumkan sedang menyelidiki insiden tersebut.
BACA JUGA: Ternyata Ini Alasannya Lampu Sabuk Pengaman Tetap Menyala Meski Pesawat Bebas Turbulensi
Ada 278 penumpang dan 10 awak di dalam Airbus A330-200.
Insiden pada Penerbangan HA35 terjadi pada Minggu (18/12/2022) pagi, sesaat sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Daniel K Inouye Honolulu.
"Perawatan medis diberikan kepada beberapa tamu dan anggota kru di bandara untuk luka ringan, sementara beberapa dengan cepat dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan lebih lanjut,” bunyi sebuah pernyataan dari Hawaiian Airlines.
Di antara orang-orang yang dibawa ke rumah sakit, sekitar 17 penumpang dan tiga awak pesawat. Seorang bayi berusia 14 bulan dan seorang remaja termasuk di antara mereka.
Chief Operating Officer Hawaiian Airlines Jon Snook mengatakan dia "berterima kasih" atas dukungan yang diberikan oleh layanan darurat dan bahwa "sepertinya semua orang akan selamat".
Dia menambahkan ada kondisi cuaca yang tidak stabil di Hawaii baru-baru ini yang menciptakan tantangan bagi maskapai penerbangan.
Maskapai mengatakan sedang melakukan "penyelidikan menyeluruh" terhadap pesawat sebelum kembali beroperasi.
Seorang penumpang mengatakan kepada penyiar Hawaii KHON2 bahwa turbulensi parah hanya berlangsung beberapa detik, tetapi cukup untuk melukai penumpang.
"Itu hanya berbatu. Dan kemudian, dengan cepat meningkat ke, seperti, titik di mana kita sangat gemetar sehingga kita, seperti, melayang dari kursi kita," kata Jacie Hayata Ano.
"Kamu bisa melihat orang-orang terluka di sekitar kita dan banyak hal terjadi di mana-mana... itu sangat tidak nyata," tambahnya.
(Susi Susanti)