"Namun, saya meminta kepada pihak Kedutaan agar ikut mendampingi mereka dalam peningkatan kegiatan-kegiatan ilmiah, sosial, keagamaan, dan kebudayaan,"tuturnya.
Lebih lanjut, Grand Syeikh mengatakan pihaknya sangat antusias untuk memberikan perhatian kepada mahasiswa Indonesia. Grand Syeikh juga berharap pihak kedutaan Indonesia di Mesir bisa bekerja sama dengan Al Azhar untuk memberikan perhatian kepada mahasiswa.
Pada kesempatan itu, Menag Yaqut turut berterima kasih atas sambutan dan respons baik dari Grand Syeikh Al Azhar. Menag juga menyampaikan salam dan undangan khusus dari Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, untuk menghadiri Muktamar Fikih Peradaban pada 6 Februari 2023.
"Terima kasih atas undangan untuk menghadiri Muktamar Fikih Peradaban. Ini merupakan kehormatan, dan insya Allah saya akan hadir jika tidak ada halangan nanti,"kata Syeikh Thayeb.
Tak lupa, Grand Syeikh Al Azhar mengapresiasi inisiatif Indonesia menggelar Muktamar Fikih Peradaban. Prof Ahmed Al Tayeb yakin bahwa kegiatan itu sangat penting.
"Saya yakin yang akan dihasilkan juga sangat penting sekali, terutama terkait pentingnya meluruskan salah paham tentang Islam dan Islamphobia di wilayah Asia dan Asia Tenggara,"tutur dia.
Selain dengan Grand Syeikh Al-Azhar, Menag juga bertemu dengan Grand Mufti Mesir, Sheikh Prof Dr Syauqi Allam. Menag juga menyampaikan undangan khusus dari Wapres untuk hadir pada Muktamar Fikih Peradaban tahun depan.
Dijelaskan Gus Men, sapaan akrab Menag, Muktamar Fikih Peradaban dihelat sebagai langkah yang sangat kontekstual. Menurutnya, Islam merupakan agama komprehensif yang mampu menjawab berbagai persoalan kehidupan manusia.
"Islam itu begitu terbuka dan perlu dipromosikan. Kami berharap agama lain juga melakukan hal yang sama, sehingga akan terjalin kehidupan umat manusia yang rukun dan harmonis,"katanya.
Grand Mufti Mesir berterima kasih dan mengapresiasi atas rencana penyelenggaraan Muktamar Fikih Peradaban. Dia berharap bisa hadir dalam kegiatan tersebut.
"Kami sangat berterima atas undangan muktamar peradaban yang merupakan langkah-langkah penting bagi upaya menyebarkan Islam wasathiyah serta menyampaikan hakikat Islam kepada dunia. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mencegah Islamophobia dan kesalahpahaman terhadap Islam," ujarnya.
(Fakhrizal Fakhri )