"Agak mengejutkan betapa tingginya tingkat ancaman bagi spesies ini," kata Sherman kepada AFP.
"Banyak spesies yang kita anggap umum menurun pada tingkat yang mengkhawatirkan dan menjadi lebih sulit ditemukan di beberapa tempat,” lanjutnya.
Sherman mengatakan ancaman terbesar bagi spesies ini sejauh ini adalah penangkapan ikan yang berlebihan.
Hiu paling terancam di Atlantik Barat dan sebagian Samudra Hindia, sedangkan Samudra Hindia dan Asia Tenggara adalah risiko pari tertinggi.
Sherman mengatakan wilayah ini banyak menangkap ikan dan saat ini tidak memiliki pengelolaan untuk mengurangi dampak pada spesies ini.
Tahun lalu negara-negara di KTT Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah menyetujui rencana untuk melindungi lusinan spesies hiu dan pari, menambahkan 21 spesies terumbu karang selain 18 spesies yang sudah tercakup dalam peraturan.
Sherman mengatakan ini adalah "langkah ke arah yang benar", tetapi menambahkan bahwa upaya global diperlukan untuk meningkatkan implementasi, sementara peraturan itu sendiri tidak menghentikan pembunuhan spesies ini sebagai "tangkapan sampingan".