Keadaan tersebut menjadikan Belanda sebagai negara yang rentan tenggelam oleh air laut. Oleh karena ini itu masyarakat Belanda harus memompa air laut yang masuk untuk menghindari banjir di dataran rendah.
Melihat kencangnya angin di negara Belanda, masyarakat mendirikan kincir angin. Kincir angin Belanda memiliki fungsi sebagai drainase air. Membanguh kincir angin menjadi solusi drainasi lahan yang tergenang air laut.
Penggunaan kincir angin di Belanda sebenarnya sudah berlangsung sejak abad ke-12. Saat itu masyarakat Belanda menggunakan kincir angin untuk menggiling biji-bijian. Kincir angin juga berfungsi untuk membuka lahan pertanian dari danau atau rawa.
Pada abad ke-17 masyarakat Belanda menggunakan kincir angin untuk membuka lahan secara besar-besaran. Reklamasi lahan menggunakan kincir angin pertama kali terjadi pada tahun 1612 di danau Beemster.
Drainase danau Beemster saat itu membutuhkan 42 kincir angin untuk mengubahnya menjadi lahan pertanian. Lokasi danau Beemster saat ini telah menjadi situs warisan UNESCO.