JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, 11 hektare lahan disiapkan untuk relokasi terdampak bencana tanah longsor di Serasan, Natuna, Kepulauan Riau.
Relokasi dilakukan setelah 30 rumah tertimbun akibat longsor yang terjadi pada 6 Maret 2023 lalu. Namun, Pemerintah Kabupaten Natuna memutuskan akan merelokasi kurang lebih 100 kepala keluarga (KK) yang tinggal di sekitar kawasan mengingat lokasi juga rawan longsor.
“Sebagaimana yang dijelaskan kemarin untuk relokasi bagi masyarakat terdampak, kemarin kan kita informasikan ada 30 rumah yang tertimbun secara langsung tapi ada daerah-daerah sekitar juga yang sudah berbahaya jika tetap ditinggali, akhirnya pak Bupati Natuna menetapkan 100 rumah yang akan direlokasi,” kata Suharyanto saat Konferensi Pers, Kamis (9/3/2023).
Lahan 11 hektare yang telah disiapkan, kata Suharyanto, mampu menampung untuk pembangunan 100 rumah dengan tipe 36 yang luas per rumah 90 meter.
“Lahannya juga sudah siap, lahan ini peninjauan sementara tanahnya cukup datar, dan luasnya juga cukup untuk menampung 100 rumah penduduk tipe 36 dengan luas per rumah 90 meter. Saya kira itu cukup representatif dengan panjang lebar luas lahan yang untuk relokasi dengan luas 750 kali 150 meter, jadi 11 hektar lebih,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono direncanakan akan melakukan peninjauan ke Pulau Serasan untuk berkoordinasi dalam proses relokasi masyarakat.
“Tentu saja ini baru peninjauan awal, besok pagi direncanakan juga bapak Menko PMK dan bapak PUPR akan berkunjung ke Pulau Serasan tentu saja untuk relokasi ini dari bapak PUPR akan lebih detail dan lebih jelas dalam memberikan informasi,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )