JAKARTA – Semasa menjadi tahanan politik di Penjara Banceuy, Bandung, Soekarno menyusun pleidoinya yang menggelegar. Pleidoi itu kemudian dinamai 'Indonesia Menggugat'.
Siapa sangka, naskah pidato yang terkenal itu disusun Bung Besar dengan bantuan data dan informasi yang diselundupkan istrinya, Inggit Garnasih, dari luar penjara.
BACA JUGA:
Soekarno kala itu ditahan sebagai tahanan politik karena dituduh oleh penjajah ingin menggulingkan pemerintahan Hindia Belanda.
Di masa sulit ini, Inggit Garnasih selalu hadir untuk Soekarno. Ia menjadi orang kepercayaan di luar penjara. Inggit membantu sang suami untuk mencari dan mengirimkan data serta dokumen untuk digunakan Soekarno sebagai referensi Menyusun pembelaan (Pledoi).
BACA JUGA:
Dikutip dalam buku ‘Soekarno Fatmawati’, Inggit dengan berani menyelundupkan data dan dokumen yang diperlukan suaminya. Semua data dan referensi yang dibutuhkan Soekarno disembunyikan Inggit di balik kebayanya.
Selama melakukan hal tersebut Inggit tidak ketahuan oleh sipir penjara. Jerih payah Inggit ini membuat Soekarno berhasil menyusun pembelaannya yang terkenal, ‘Indonesia Menggugat’, yang dibacakan di Landraad Bandung pada 18 Agustus 1930.
Pengorbanan dan kesetiaan cinta yang dilakukan oleh Inggit tidak hanya berlangsung sekali. Inggit juga selalu menengok Suaminya di penjara demi mengirimkan makanan setiap harinya.
Tak hanya membawa suplai makanan, Inggit juga selalu membawakan Infomasi dari luar penjara kepada Soekarno.
(Nanda Aria)