Di sisi lain, Kamira Mengungkapkan bahwa perahu kuno ini bukan perahu dengan tradisi Asia Tenggara, namun dilihat dari struktur, konstruksi, dan cara pengerjaannya, perahu kuno itu memiliki ciri paduan antara tradisi Asia Tenggara dan tradisi China.
"Salah satunya terlihat dalam penggunaan paku besi sebagai penyambung papan dengan gading-gading. Paduan tradisi ini dikenal dengan sebutan tradisi Laut Cina Selatan," pungkas Kamira.
(Qur'anul Hidayat)