Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Melihat Lebih Dekat Kelompok Pemuja Setan: Diakui Negara, Ritualnya Menyobek Kitab Suci

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 30 Mei 2023 |07:09 WIB
Melihat Lebih Dekat Kelompok Pemuja Setan: Diakui Negara, Ritualnya Menyobek Kitab Suci
A
A
A

Ia mengatakan ia pertama mengetahui tentang Kuil Setan lewat Tiktok pada 2020. “Pada saat itu saya mulai mencari tahu tentang itu. Saya merasa sedikit takut, seperti kebanyakan orang. Dan saya ingin benar-benar yakin bahwa mereka tidak mengorbankan bayi!

“Kemudian saya mulai mendalami kulturnya dan suasana komunitasnya, dan saya mulai datang menghadiri pertemuan…

dan akhirnya saya menyadari, mereka tidak [jahat]. Itu hanyalah simbol yang mereka gunakan dan mereka sebenarnya orang-orang baik.”

Bercakap-cakap di sekitar deretan toko pernak-pernik, banyak orang mengatakan pengenalan mereka ke dalam Kuil Setan adalah dokumenter keluaran 2019 bertajuk Salam Setan?, yang diarahkan oleh Penny Lane.

Dokumenter itu mendalami prinsip-prinsip Kuil Setan dan aktivisme awal.

Kuil Setan saat itu memiliki sekitar 10.000 anggota pada 2019, kini angka itu sudah mencapai 700.000 anggota.

Orang-orang yang datang ke acara di Boston datang dari beraneka latar belakang, mulai dari Aparat Sipil Negara (ASN), tenaga kesehatan, insinyur, seniman, karyawan sektor keuangan, sektor kesejahteraan psikolog hingga pemain sirkus.

Banyak yang merupakan bagian dari komunitas LGBTQ. Banyak juga yang menikah dengan orang Kristen – atau setidaknya pasangannya bukan seorang pemuja setan.

Para anggotanya cenderung memiliki pandangan politik liberal, tetapi tidak ada syarat haluan politik untuk bergabung dalam Kuil Setan. Sebab, mereka tidak mendukung partai atau kandidat politik mana pun.

Salah satu pencetus Kuil Setan, Lucien Greaves, datang didampingi pasukan keamanan khusus.

Mereka mengenakan baju-baju hitam dan membawa Thermos. “Teh English Breakfast. Saya membelinya dari toko yang menjual barang-barang Inggris,“ kata dia sambil tersenyum saat saya pikir dia sakit.

Greaves (nama samaran) mendirikan gerakan itu satu dekade yang lalu dengan temannya Malcolm Jarry (juga sebuah nama samaran).

Mereka sama-sama memiliki komitmen untuk kebebasan beragama dan tidak setuju dengan upaya umat Kristen yang ingin mempengaruhi pemerintah.

Lucien Greaves, salah satu pendiri Kuil Setan, mengatakan itu bukan sebuah proyek iseng - terlepas dari keinginan mereka untuk menggunakan sindiran dan nilai kejutan.

Kantor-kantor berita, terutama di AS, seringkali menggambarkan Kuil Setan sebagai orang-orang iseng yang mencari perhatian dengan berpura-pura menjadi aliran. Greaves sangat tidak setuju dengan persepsi ini.

“Orang-orang enggan untuk menelan kata-kata kami mentah-mentah, tetapi saya rasa semua yang kami ungkap cukup jelas dan kami tidak salah menampilkan diri kami sama sekali.“

Jika Anda tidak ingin dianggap sebagai pericuh, mengapa Anda memilih untuk menamai klinik aborsi Anda “Klinik Aborsi Setan Ibu Samuel Alito".

Samuel Alito merupakan hakim Mahkamah Agung yang mendukung keputusan untuk menghapus hak federal untuk aborsi? Lalu menaruhnya di atas kaos?

“Bagian dari keputusan kami adalah menolak untuk memeluk gagasan bahwa segala sesuatu harus serius dan tanpa sentuhan humor agar dapat menjadi diri kami yang benar-benar otentik,“ kata Greaves.

"Pemikiran saya tentang itu adalah - tidak ada upaya yang lebih serius daripada membuka klinik daring. Saya tidak suka jika kami kehilangan selera humor."

Greaves harus menyesuaikan hidupnya untuk menghadapi risiko pribadi yang dia hadapi sebagai pemuja setan paling terkenal di Amerika.

"Saya pindah rumah beberapa kali dalam empat tahun terakhir dan saya bahkan tidak mengundang orang datang, karena saya tidak ingin pindah lagi."

Beberapa anggota-anggota Kuil Setan merasa mereka tidak bisa mengaku secara terang-terangan bahwa mereka terlibat di dalamnya dengan alasan keamanan.

Sebagian anggota yang identitasnya terekspos telah kehilangan pekerjaan, kehilangan anak-anak mereka dalam sidang perebutan hak asuh, dan menemukan bom palsu di bawah mobil mereka.

Chalice Blythe, juru bicara kampanye hak reproduksi keagamaan Kuil Setan, menjadi target ujaran kebencian daring di tengah-tengah SatanCon, setelah videonya viral yang memperlihatkan dia merobek Kitab Suci pada upacara pembukaan.

Ini bukan pertama kalinya dia mendapat ancaman. Pada 2016, seorang anggota keluarga membocorkan informasi pribadinya di dunia maya dan seorang pria bersenjata muncul di rumahnya.

Pria bersenjata itu "berkata 'inilah yang harus saya lakukan di sini - saya memiliki senjata ini dengan nama jalang itu di atasnya.' Aku tahu mereka masuk penjara.

“Saya sampai harus mengubah nama saya secara hukum, saya harus melakukan itu.

Menurut pendapatnya, ini setimpal.

“Jika musuh saya adalah orang-orang dengan pola pikir keagamaan gila yang ingin mengambil hak-hak saya - mereka adalah musuh yang saya bangga untuk miliki."

Chalice Blythe mengatakan setelah 10 tahun menjadi pemuja setan terkemuka, dia sudah biasa menghadapi ancaman dan pelecehan

"Setanisme mewakili segala hal yang saya yakini," katanya. "Termasuk otonomi tubuh, kasih sayang, rasa hormat, ilmu pengetahuan. Dan setan mewakili mereka yang diusir, mereka yang berpikir berbeda.

"Teman-teman saya tidak pernah diterima di lingkungan Kristen. Daya tarik setan adalah bahwa dia adalah orang yang menerima, inklusif, dan seseorang yang lebih saya pahami.

"Meski sebenarnya, aku tidak percaya dia benar-benar ada."

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement