JAKARTA – Pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun terus menuai kontroversi. Sejumlah ajaran di ponpes terbesar se-Asia Tenggara itu kini berhadapan dengan hukum. Pimpinannya, Panji Gumilang diperiksa oleh Bareskrim Polri dengan dugaan penistaan agama.
Belum selesai urusan Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat, kini muncul kontroversi baru dari Ponpes Al Kafiyah di Langkat, Sumatera Utara. Lantas bagaimana ajaran-ajaran diduga menyimpang dari kedua ponpes tersebut? Berikut daftarnya:
Ajaran Al Zaytun
1. Perempuan dan Laki-Laki Bercampur dalam Saf Sholat
Kehebohan muncul ketika sebuah video menunjukkan cara sholat nyeleneh di Ponpes Al Zaytun. Terlihat seorang perempuan ikut dalam saf sholat laki-laki. Jarak antara jamaah sholat pun terlihat renggang.
BACA JUGA:
2. Salam Yahudi
"Hevenu shalom aleichem, hevenu shalom aleichem," salam yang disampaikan Panji Gumilang di hadapan para santrinya. Salam tersebut ternyata merupakan salam Yahudi hingga menuai kontroversi.
3. Berzina Bisa Tebus Dosa Rp2 Juta
Kontroversi lainnya, para santri diperbolehkan berzina asal menebus dosa dengan uang Rp2 juta. Ajaran tersebut tentu menimbulkan kemarahan publik.
4. Perempuan Jadi Khatib Sholat Jumat
Di tengah kontroversi, Panji Gumilang malah menegaskan bahwa pihaknya juga akan menjadikan perempuan sebagai khatib Sholat Jumat.
Al Kafiyah
1. Boleh Berbuat Dosa
Kontroversi pertama adalah, pengikutnya diizinkan berbuat dosa yang nantinya bisa dilakukan penghapusan dosa dengan mahar sebesar Rp30 juta. Nominal ini disebut-sebut sudah termasuk biaya pengajian di sana.
2. Wanita Imami Pria
Tak hanya itu, ada juga video tiga orang laki-laki yang sholat dengan imam seorang perempuan bercadar. Gerakan sholat dalam video tersebut juga berbeda dari aturannya.
3. Sholat 100 Rakaat untuk Stok
Ada juga rekaman dua pria yang tengah berkunjung ke Ponpes Al Kafiyah menegur sejumlah wanita yang diduga santri mengerjakan Sholat Isya hingga ratusan rakaat. Alasannya mengejutkan, mereka mengerjakan sholat dengan banyak rakaat sebagai stok untuk satu minggu ke depan.
(Qur'anul Hidayat)