Mengacu kepada Serat Kandha yang digubah pada awal abad ke- 16 memberitakan bahwa nama asli Trowulan adalah Citra Wulan. Citra dalam bahasa Jawa Kuno berarti "berwarna cemerlang". Maka, Citra Wulan diartikan sebagai "perwujudan yang cemerlang dari bulan". Apabila demikian kebenarannya, maka Trowulan mengacu pada arti "perwujudan atau bayangan yang cemerlang dari bulan".
Bila mengacu pada uraian di muka, maka bisa diperkirakan bahwa nama lama Kolam Segaran adalah Kolam Citra Wulan atau Kolam Trowulan. Nama tersebut dicatat dalam Serat Kandha yang digubah pada abad ke- 16.
Di mana-masa itu sangat dekat dengan era runtuhnya Majapahit pada tahun 1527. Dengan demikian, nama asli Segaran pada era Majapahit adalah Citra Wulan, Trawulan, atau Trowulan.
Konon keindahan kolam ini terasa jika terang purnama. Cahaya bulan akan berbayang di permukaan air Segaran. Keadaannya sangat indah dan semua orang di sekitar Kolam Segaran saat purnama akan mengakui suasana yang indah itu.
Semasa Majapahit dapat diperkirakan bahwa keindahan yang memukau itu lebih terasa. Sebab waktu itu belum ada cahaya lampu listrik yang sinarnya bertebaran di sekitar kolam. Sungguhpun demikian, keindahan Kolam Segaran tetap tampak indah saat bulan purnama mengambang di langit.