Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Kolam Segaran, Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Memukau

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 20 Juli 2023 |08:45 WIB
Kisah Kolam Segaran, Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Memukau
Kolam Segaran (Foto: IG Agustinusambar)
A
A
A

KERAJAAN Majapahit menjadi salah satu kerajaan terbesar di nusantara kala itu. Beberapa peninggalan sejarah konon merefleksikan bagaimana menggambarkan kebesaran Majapahit hingga kini. Salah satu dari sekian peninggalan yakni Kolam Segaran yang konon menjadi satu kompleks area di ibu kota kerajaan.

Kolam Segaran menjadi salah satu peninggalan penting Kerajaan Majapahit di situs Trowulan, Majakerta. Kolam Segaran berukuran 375 x 175 x 2,88 meter. Tebal tembok dinding kolam adalah 1,60 meter.

Terdapat deretan anak tangga yang turun ke permukaan air di sisi panjangnya di sebelah barat. Luas kolam adalah 6,5 hektare. Karena luasnya tersebut, kolam peninggalan Majapahit disebut dengan Kolam Segaran.

Dinukil dari "Perang Bubat 1279 Saka : Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit", keberadaan Kolam Segaran dilaporkan oleh H. Maclaine Pont, ilmuwan Belanda pada tahun 1926. Semula kolam tersebut tertutupi tanah, setelah dilakukan penggalian baru dapat ditampakkan keberadaannya.

Berdasarkan temuan saluran masuk dan keluar dari kolam tersebut, diduga bahwa Kolam Segaran dahulu berfungsi sebagai waduk atau penampungan air.

Nama Segaran untuk kolam buatan di situs Trowulan tersebut bukan nama asli yang diberikan secara turun- temurun oleh penduduk lokal, melainkan dijuluki oleh penduduk Trowulan. Diperkirakan nama Segaran diberikan ketika kolam itu dibersihkan dan ditampakkan kembali oleh Maclaine Pont pada tahun 1926.

Ketika penduduk Trowulan pada awal abad ke- 20 menyaksikan kolam luas berair mirip laut, mereka memberikannya nama Segaran. Dengan demikian diduga bahwa kolam tersebut memiliki nama asli semasa era Majapahit.

Mengacu kepada Serat Kandha yang digubah pada awal abad ke- 16 memberitakan bahwa nama asli Trowulan adalah Citra Wulan. Citra dalam bahasa Jawa Kuno berarti "berwarna cemerlang". Maka, Citra Wulan diartikan sebagai "perwujudan yang cemerlang dari bulan". Apabila demikian kebenarannya, maka Trowulan mengacu pada arti "perwujudan atau bayangan yang cemerlang dari bulan".

Bila mengacu pada uraian di muka, maka bisa diperkirakan bahwa nama lama Kolam Segaran adalah Kolam Citra Wulan atau Kolam Trowulan. Nama tersebut dicatat dalam Serat Kandha yang digubah pada abad ke- 16.

Di mana-masa itu sangat dekat dengan era runtuhnya Majapahit pada tahun 1527. Dengan demikian, nama asli Segaran pada era Majapahit adalah Citra Wulan, Trawulan, atau Trowulan.

Konon keindahan kolam ini terasa jika terang purnama. Cahaya bulan akan berbayang di permukaan air Segaran. Keadaannya sangat indah dan semua orang di sekitar Kolam Segaran saat purnama akan mengakui suasana yang indah itu.

Semasa Majapahit dapat diperkirakan bahwa keindahan yang memukau itu lebih terasa. Sebab waktu itu belum ada cahaya lampu listrik yang sinarnya bertebaran di sekitar kolam. Sungguhpun demikian, keindahan Kolam Segaran tetap tampak indah saat bulan purnama mengambang di langit.

Kolam Citra Wulan semasa Majapahit dapat disebut sebagai tempat rekreasi penduduk kota di kala purnama. Tentunya banyak penduduk yang bercengkerama di sekitar kolam, dan tidak mustahil dilakukan juga oleh kaum bangsawan, keluarga raja, bahkan raja sendiri.

Sebagaimana dikemukakan bahwa Berita Cina menyebutkan bahwa setiap purnama, penduduk Majapahit bersuka cita di sekitar Kolam Citra Wulan. Bahkan, kaum perempuan membentuk barisan di sekitar kolam sambil ngamen nyanyi di rumah-rumah orang berada untuk mendapatkan uang.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement