JAKARTA - Letnan Jenderal TNI (Purn) H Agus Rohman punya cerita unik ketika menghadapi anak buahnya. Cerita itu tertuang dalam buku biografinya berjudul "Panglima dari Bandung Selatan, 88 Praktik Kepemimpinan Ala Mayjen TNI H Agus Rohman, S.I.P., M.I.P"
Agus Rohman merupakan salah satu perwira tinggi (Pati) TNI AD yang cukup diperhitungkan. Karier militernya cukup mentereng dengan berhasil menduduki jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Tak hanya itu, Arbituren Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 ini pernah menjabat sebagai Ajudan Presiden semasa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebagai prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 15 Agustus 1963 ini memiliki sejumlah pengalaman unik ketika mengemban sejumlah jabatan di militer.
BACA JUGA:
Agus Rohman mengisahkan pengalamannya ketika bertugas di Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma, yang berlokasi di Cicalengka, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Mengemban jabatan sebagai Kasi Log Yonif Linud 330/Tri Dharma, Agus Rohman yang kali itu masih berpangkat Letnan Dua (Letda) menerima menerima laporan bahwa ada prajurit Batalyon Infanteri L 330/TD yang berulah di Cicalengka, Bandung hari itu. Prajurit tersebut mabuk dan membuat warga Cicalengka menjadi resah.
"Sekarang, kamu masuk ke kolam itu. Bunuh diri di sana!" perintah Agus Rohman kepada Kopral Komarudin yang kemudian masuk ke kolam. Ia tampak terdiam.
BACA JUGA:
"Ayo bunuh diri! Saya tanggung jawab!" tegas Agus Rohman.
"Kalian, regu jaga, pasang sangkur! Sikap salvo ke atas!" perintahnya kepada petugas jaga.
Petugas jaga pun berbaris, melepas sangkur, mengacungkan sangkur itu ke langit. Kopral Komarudin pun menenggelamkan dirinya ke kolam itu.
Namun, baru sebentar menenggelamkan dirinya, ia muncul lagi ke permukaan. Sekali. Dua kali. Hingga tiga kali. Akhirnya, Kopral Komarudin merasa belum siap mati.
"Katanya kamu ingin mati. Kok muncul terus kepalamu?" tegas Agus Rohman.
"Ampun! Ampun, Danton!" teriak Kopral Komarudin. Ia pun keluar dari kolam dan bersujud di kaki Letda Inf Agus Rohman sambil meneriakkan kata ampun.
Melihat bawahannya mengurungkan niat untuk bunuh diri dan meminta ampun, Agus Rohman pun melunak. Hukuman sel pun tak jadi diberlakukan kepada Kopral Komarudin.
Mantan Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura ini memberi hukuman kepada Kopral Komarudin dengan cara yang unik. Setiap Salat Jumat, Kopral Komarudin diharuskan berada di saf paling depan sebelah kiri.
Ternyata, hukuman itu benar-benar dijalani oleh Kopral Komarudin. Setiap Salat Jumat, Agus Rohman melihatnya berada di saf paling depan sebelah kiri.
Untuk mendapatkan saf itu, Kopral Komarudin harus datang lebih awal ke masjid. Pernah sekali waktu, Kopral Komarudin terlambat datang ke masjid dan kehilangan tempatnya.
"Maaf, Pak. Ini tempat saya," begitulah ucap Kopral Komarudin saat ia datang terlambat sementara safnya sudah diisi oleh orang lain. Dari belakang, Agus Rohman tersenyum melihat perubahan yang terjadi pada Kopral Komarudin.
(Qur'anul Hidayat)