Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Benarkan Nenek Moyang Indonesia Berasal dari Seorang Pelaut? Begini Faktanya

Endang Oktaviyanti , Jurnalis-Selasa, 29 Agustus 2023 |08:38 WIB
Benarkan Nenek Moyang Indonesia Berasal dari Seorang Pelaut? Begini Faktanya
Ilustrasi (Foto:Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Benarkah nenek moyang Indonesia berasal dari seorang pelaut? Ungkapan ini sering kali menjadi pertanyaan di publik, seiring lagu Nenek Moyang ciptaan Ibu Sud (1940) yang sering dinyanyikan.

Menurut teori Out of Taiwan yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa  (29/6/2023), nenek moyang bangsa Indonesia disebut-sebut berasal dari Taiwan atau Kepulauan Famosa (Formosa) sekitar 4.500-3.000 SM.

Kemudian, sekitar 3.500-2.000 SM mereka bermigrasi ke Indonesia melalui Sulawesi dan menyebar ke berbagai pelosok Nusantara. Tak hanya sampai di situ, penyebaran dari Sulawesi itu kembali terpecah menjadi dua jalur, barat dan timur.

Jalur barat, yakni ke Kalimantan lalu ke Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur. Sementara jalur timur berawal dari Sulawesi ke Indonesia bagian timur.

Tidak hanya berlayar, nenek moyang Indonesia pun ternyata menurunkan kemampuannya membuat kapal. Salah satunya adalah kapal Pinisi yang sudah ada sejak abad ke-14 M yang dibuat oleh putra-putri Sulawesi Selatan dan bangsa Indonesia.

Kapal Pinisi dibuat dengan tangan dan berbahan kayu. Mereka menggunakan paku kayu bukan paku besi. Nah, kemampuan tersebut sudah diwariskan secara turun temurun dan masih banyak ditemukan pada Suku Bugis yang tinggal di Kabupaten Bulukumbang, sekitar 150 Km dari Makassar.

Peradaban nenek moyang Indonesia tidak hanya melibatkan kemampuan pelayaran, juga berpengaruh pada perdagangan dan budaya. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan adanya jaringan perdagangan laut antarpulau yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.

Perdagangan rempah-rempah, kain tradisional, dan barang-barang berharga lainnya menjadi daya tarik yang membawa Indonesia berhubungan dengan negara-negara tetangga, hingga ke kawasan Timur Tengah.

Ada lagi sebuah bukti yang menunjukkan bahwa nenek moyang Indonesia seorang pelaut, yakni dengan komoditas cengkeh yang berasal dari Maluku ke wilayah Terqa dekat Sungai Efrat pada 1700-an SM. Mengapa demikian? Pasalnya, sangat tidak mungkin sekali dengan membawa cengkeh ke wilayah tersebut melalui jalur darat. Oleh karena itu, perjalanan laut yang sangat panjang merupakan menjadi sangat penting.

Dilihat dari rutenya bahwa orang-orang Indonesia secara langsung telah menyeberangi Samudra Hindia melalui Jawa hingga India selatan, di mana bahwa beberapa bukti dari rancangan kapal lama serta teknologi perairan dan perikanan Indonesia masih tetap ada sampai sekarang.

Ini menunjukkan pemahaman mereka terhadap navigasi, cuaca, dan jalur pelayaran, serta kemampuan berkomunikasi dengan berbagai budaya di sepanjang rute perdagangan. Dengan demikian, peradaban nenek moyang Indonesia telah meninggalkan warisan maritim yang mengesankan.

Keahlian nenek moyang bangsa Indonesia sebagai pelaut ulung telah membentuk fondasi yang kuat dalam sejarah budaya, perdagangan, dan interaksi internasional.

Demikian penjelasan tentang nenek moyang Indonesia seorang pelaut.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement