JAKARTA- Pasti ada di antara kita yang pernah terbesit dalam pikiran tentang suku Sunda dan Jawa tinggal satu pulau tapi kenapa beda bahasa? Pasalnya memang unik meski tinggal di satu pulau yang sama, namun kedua suku ini ternyata memiliki perbedaan bahasa masing-masing.
Tentu saja perbedaan tersebut sedikit banyaknya lantas memicu rasa penasaran yang luar biasa bagi banyak orang. Bagi kamu yang ingin tahu jawabannya maka ikuti ulasan satu ini.
Berikut Okezone merangkum beberapa sumber, Selasa (12/09/2023), terkait suku Sunda dan Jawa yang tinggal di satu pulau tapi beda bahasa.
Perbedaan mendasar terkait bahasa yang terjadi antara suku Sunda dan Jawa pastinya tidak lepas dari asal-usul keberadaaanya. Meski secara akar bahasa suku Sunda dan Jawa memiliki kesamaan yaitu Melayu Polinesia, namun secara dialek, fonologi dan pelafalan kedua bahasa tersebut memiliki perbedaan.
Perbedaan tersebut terlihat pada struktur tingkatan bahasanya. Pada bahasa Sunda tidak memerlukan tingkatan bahasa. Sementara suku Jawa sangat menerapkan hal itu dengan istilan nama ngoko dan krama.
Jika ditarik garis lurus secara relasional, suku Sunda dan Jawa sebenarnya berasal dari satu nenek moyang yang sama dan berasal dari dataran Yunan di Tiongkok. Namun seiring berjalannya waktu dari abad ke abad dimulailah terjadi perselisihan antara kedua suku tersebut.
Perbedaan yang mendasari kedua bahasa Sunda dan Jawa diakibatkan karena faktor politik antar dua kerajaan itu, yaitu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Negeri Sunda.
Perselisihan politik tersebut membuat kedua suku ini tidak memiliki keterikatan dan ikatan secara emosional yang begitu dalam.
Tidak hanya itu saja, perselisihan hebat kedua suku yang terjadi pada abad ke 14 tersebut juga turut menghadirkan beberapa mitos larangan yang memicu perpecahan. Di antaranya muncul stigma larangan pernikahan antara Suku Sunda dan Suku Jawa.*
(Hafid Fuad)