JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Puan Maharani belum lama ini menyebut empat kandidat yang berpotensi jadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk dampingi Ganjar Pranowo.
Nama-nama tersebut adalah Sandiaga Uno, Erick Thohir, Mafud MD, dan Andika Perkasa. Kedua nama terakhir disebut itu memiliki karakter yang diharapkan dalam sosok pemimpin, tegas, berwibawa, dan membela kepentingan rakyat.
Sosok Mahfud MD sendiri bisa disebut dekat dengan rakyat. Pasalnya, dia kerap hadir mendobrak kebuntuan huum yang berpihak pada publik.
“Antusiasme terhadap Mahfud MD itu terkait isu-isu keadilan. Orang-orang menjuluki Manfud MD ‘Pendekar Pembela Keadilan,’” kata Andreas Pareira, politisi PDI P dikutip dari podcast Konspirasi Prabu di YouTube iNews, Kamis (21/9/2023).
Akan tetapi, Andreas mengakui jika elektabilitas Mahfud memang tidak sekuat nama-nama lain. Meski demikian, kualitasnya lebih utama. “Kalau bicara soal kualitatif dia kurang, tapi bicara aspek kualitatif dia ada modal,” ujarnya.

Sementara itu, Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia juga melihat sisi unggul Mahfud MD. Bahkan, jika basis suara Nahdlatul Ulama (NU) dan Jawa Timur yang merupakan asalnya kini terpecah, hal itu tidak mengurani nilai plus Mahfud.
“Suara NU kan banyak terbagi-bagi, banyak simbol-simbol yang dianggap mewakili. Erick Thohir misalnya dianggap dekat NU lewat Banser. PKB terbagi, dan jaringan Gusdurian juga ada 2. Di mana posisi Mahfud MD? Kalau baca di survei, Mahfud MD sudah melampaui apa yang bisa dianalisis dari ke-NUan atau ke-Jawa Timuran,” katanya yang juga hadir dala podcast sebagai narasumber.
Pengamat yang disapa Toto itu kemudian menyinggung sosok Andika Perkasa yang juga disebut cocok dampingi Ganjar. Meski elektabilitasnya lain lebih rendah dari bacawapres lain, tetapi, kata dia, dalam konteks narasi bisa menarik.
“Wakil Ganjar bintang empat TNI. Bicara latar belakang militernya pun tidak pernah ada gosip tentang karakter, cukup bersih. Ketika bergabungnya sosok sipil dan militer jadi cukup menarik. Di mana sipil bisa mengakselerasi cepat dan kekuatan militer yang bisa menjamin stabilitas, ucap Toto.
Menurut Toto juga, publik pun selalu berharap punya pemimpin merakyat dan tegas atau berwibawa. Ketika itu menjadi pelengkap, dua-duanya digabungkan, potensi narasinya bisa jadi daya ledak. “Ada element of surprise,” kata dia.
(Lisvi Padlilah)