Tanda-tanda terlihat ditempel di dua jendela rumah sakit bertuliskan: "Kamar 32. Kami tidak bisa keluar!"
Barak, seorang pelajar berusia 27 tahun dari Israel, mengatakan kepada BBC bahwa dia sedang dalam wawancara kerja ketika penembakan dimulai. Ketika dia keluar, itu menakutkan dengan banyaknya sirene dan pesan.
“Kami tidak percaya itu adalah pelajar seperti kami,” ujarnya.
"Pertama terjadi penembakan di lantai empat. Empat atau lima tembakan dilepaskan. Kemudian bom molotov dilemparkan ke pusat pendidikan,” terang siswa lain kepada situs RTL Nieuws.
Unit polisi elit – termasuk penembak jitu – menyerbu rumah sakit, dan helikopter terlihat melayang di atas gedung rumah sakit.
Sebelum penangkapannya, polisi mengatakan tersangka berambut hitam dan tinggi yang mengenakan perlengkapan tempur mungkin sedang mengendarai sepeda motor, dan membawa ransel, headphone, dan pistol.
(Susi Susanti)