JAKARTA - Panglima TNI Yudo Margono melakukan mutasi berdasar Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1127/X/2023 tanggal 2 Oktober 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Salah satu perwira yang dimutasi adalah Marsekal Pertama (Marsma) Destianto Nugroho Utomo merupakan salah satu Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Udara (AU).
Destianto Nugroho Utomo digeser dari jabatan Direktur B Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI menjadi Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusuma.
Destianto Nugroho Utomo dimutasi menjadi Danlanud Halim Perdanakusuma menggantikan Marsma TNI Adrian P. Damanik yang digeser menjadi Asisten Perencanaan (Asren) Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).
Jabatan Direktur B Bais TNI yang ditinggalkan Destianto Nugroho Utomo akan dijabat oleh Kolonel Pnb I Ketut S. Wahyu Wijaya yang sebelumnya sebagai Dirjian Air Power Seskoau.
Untuk diketahui, sebelum menjabat Direktur B Bais TNI, Destianto pernah dipercaya sebagai Komandan Wing Pendidikan 500/Umum ketika masih berpangkat Kolonel Pnb. Selain itu, Destianto sebelumnya juga pernah menjabat Atase Udara RI Paris.
Destianto juga pernah menjabat Komandan Skadron Udara 2 ketika masih berpangkat Letkol Pnb. Jabatan Komandan Skadron Udara 2 diserahterimakan dari Letkol Pnb Destianto Nugroho Utomo kepada Letkol Pnb Lilik Eko Susanto pada 19 September 2014.
Ketika itu, Destianto Nugroho Utomo digeser menjadi salah satu Pabandya di Sops Mabesau. Destianto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1996.
Dalam SK Panglima TNI tertanggal 2 Oktober 2023, ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 156 Perwira Tinggi (Pati) TNI dari tiga matra, Angkatan Udara (AU), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Darat (AD). Mutasi TNI itu dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis.
Terkait dengan Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma secara keseluruhan memiliki daerah seluas 1.700 hektare. Dilansir dari laman resmi TNI AU, Lanud Halim adalah satu dari enam Lanud kelas A (utama).
Lanud Halim Perdanakusuma memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter. Lanud Halim dipimpin seorang Perwira Tinggi berpangkat Marsekal Pertama TNI (Bintang Satu). Lanud ini memiliki sebuah Organisasi Wing, tiga Skadron Udara, dan satu Skadron Teknik.
Selain itu, Lanud Halim juga merupakan pintu keluar masuknya tamu-tamu negara yang datang sebagai tamu resmi Pemerintah RI. Pejabat negara RI, baik itu perjalanan keluar negeri maupun kunjungan ke daerah selalu menggunakan Lanud Halim Perdanakusuma sebagai tempat keberangkatan maupun kedatangan. Skadron Udara 17 VVIP/VIP merupakan Skadron yang menyiapkan pesawat-pesawat untuk digunakan oleh Pejabat Tinggi Negara termasuk Presiden dan Wakil Presiden.
(Angkasa Yudhistira)