BEKASI – Seorang mahasiswa bernama M. Gilang Ramadhan (19) menjadi korban pembegalan di Jalan Mandong Demong, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Korban belakangan memutuskan untuk melawan balik seluruh komplotan tersebut hingga berujung pelaku ditangkap.
Gilang mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (10/11) dini hari lalu, saat itu ia melintas membonceng temannya bernama Fathan untuk menuju ke daerah Asem, Mustika Jaya.
Saat melintas, tiba-tiba komplotan begal berjumlah delapan orang dengan menggunakan empat sepeda motor memepet kendaraannya. Kedua korban pun terjatuh setelah dipepet.
"Di belokan Mustikasari, itu saya tidak sempet ngerem, terus saya dan temen saya jatuh. Kepala saya nyeret di aspal, terus temen saya luka juga kakinya ke gesek," ungkap Gilang kepada wartawan, Selasa (14/11/2023).
Gilang mengaku sudah menduga komplotan begal akan mengincar kendaraan miliknya. Bukannya memutuskan untuk lari, Gilang justru ingin mempertahankan kendaraannya.
“Pas jatuh, saya bangun terus ada keinginan mau lari, tapi saya inget itu motor om saya. Di situ saya ngerasa tanggung jawab lah. Saya lawan itu begal atau gangster. Terus temen saya ke warga minta tolong," kata dia.
Menurutnya, ia harus melawan komplotan begal yang menenteng senjata tajam jenis celurit. Saat berusaha mempertahankan kendaraanya, komplotan begal itu berusaha mengayunkan celuritnya ke arah dirinya.
Gilang menuturkan ia menahan celurit dari salah satu pelaku. Belakangan pelaku pun bisa tertangkap oleh Gilang.
Setelah duel, warga sekitar yang menyadari ada peristiwa kriminal langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.
"Nah yang pelaku yang ke tangkep sama saya, dia niatnya mau nolongin temennya, terus dia turun bawa Celurit duel lah sama saya dan saya Alhamdulillahnya bisa ngambil (celurit)," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Bantargebang AKP Sukarna menyebut total ada dua pelaku yang diserahkan ke pihak kepolisian. Pelaku berinisial Q dan K.
“Dua pelaku diangkap. Masih (melakukan pengejaran pelaku lain) tapi belum dapat,” singkat Sukarna.
(Fahmi Firdaus )