Menyibak Kelemahan Mahapatih Gajah Mada yang Jarang Diketahui
JAKARTA- Kelemahan Mahapatih Gajah Mada masih terus menjadi bahan pembicaraan yang seru hingga saat ini.
Siapa Sosok yang Dua Kali Kalahkan Maha Patih Gajah Mada?
Sebab masih banyak masyarakat yang jarang atau bahkan tidak mengetahui tentang tokoh besar dalam sejarah yaitu Majapahit.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Mahapatih Gajah Mada adalah sosok pahlawan yang tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Maka dari itu tidak heran bila dirinya menjabat sebagai seorang panglima perang dan mahapatih yang sangat berpengaruh pada era zaman kerajaan Majapahit.
Namun tahukah kalian bila disamping itu ternyata sosok Mahapatih Gajah Mada memiliki beberapa kelemahan yang jarang diketahui. Berikut Okezone telah merangkum beberapa sumber, Rabu (29/11/2023).
Kelemahan Mahapatih Gajah Mada
Namun di balik prestasi dan kinerja dalam mengabdi kerajaan Majapahit yang begitu totalitas, ternyata Mahapatih Gajah Mada memiliki kelemahan yang jarang diketahui banyak orang.
Dari kerja keras, semangat, loyalitas tinggi, prestasi serta ketekunan yang amat tinggi dari seorang Mahapatih Gajah Mada, ternyata hadirnya sosok perempuan tampaknya menjadi suatu hambatan dan kelemahan baginya.
Sebab pada era pemerintahannya Mahapatih Gajah Mada sulit menjaga keseimbangan emosionalnya terutama soal perempuan. Oleh sebab itu dirinya kerap terganggu fokusnya karena munculnya kepetingan pribadi sehingga mempengaruhi keputusan strategisnya.
Dalam kehidupannya Mahapatih Gajah Mada memadu cinta dengan tiga wanita. Pertama adalah Puranti, putri Demang Suryanata dari Kerajaan Kahuripan. Kedua adalah Dyah Pitaloka Citaresmi, putri Kerajaan Sunda yang terkenal akan kecantikannya. Ketiga adalah Ni Luh Ayu Sekarini, putri dari seorang bangsawan di Bali.
Kisah cinta Gajah Mada dengan ketiga wanita ini tidak terlalu banyak diketahui, namun mereka dipercaya memiliki peran penting dalam kehidupan pribadi Gajah Mada. Demikian beberapa informasi dan ulasan selengkapnya terkait kelemahan Mahapatih Gajah Mada. Semoga ilmu pengetahuan satu ini bermanfaat dan menambah wawasan dalam mengetahui sejarah masa lampau.*
(Hafid Fuad)
