JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menceritakan pengalamannya untuk memberikan kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki. Pengalaman itu, dilakukan Ganjar saat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah
Ganjar merasa, kelompok perempuan telah menginspirasinya dalam mengambil suatu kebijakan. Salah satunya, saat ada seorang perempuan berprofesi sebagai nelayan. Kepada Ganjar, perempuan itu mengeluhkan lantaran profesinya tidak tercantum dalam identitas KTP.
"Kades tidak mau berikan, camat tidak mau, bupatinya tidak mau. mereka tidak menyerah dan orang itu bertemu dengan saya. Kenapa Ibu meminta itu? 'Pak saya perempuan nelayan, saya bisa sama dengan laki-laki dan pekerjaan saya melaut. Kenapa hak ini tidak diberikan kepada saya?" kata Ganjar saat berpidato di acara deklarasi Progresif di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023).
Baginya, memasukan nama sebuah profesi ke KTP hanya tinggal mengambil keputusan. "Gampang, cukup laksanakan. inilah politik, inilah perintah. Bapak ibu, ketika amanah itu masuk kepada kita, rasanya kita berdosa tidak bisa menyelesaikan masalah, Maaf sekecil itu," tutur Ganjar.
Atas dasar itu, Ganjar mengamu lanvsung memerintahkan Dinas Dukcapil untuk memasukan nama profesi nelayan ke sebuah KTP perempuan tersebut.
"Apa yang terjadi pada cerita itu? perempuan nelayan ini kemudian mendapatkan hak akses permodalan, dia mendapatkan hak pelatihan, dia mendapatkan hak atas bantuan dan dia sekarang menggerakkan perempuan nelayan lebih banyak lagi tokoh yang sangat inspiratif," tuturnya.
Selain cerita seorang perempuan nelayan itu, Ganjar juga menyinggung pengalamannya untuk membantu kelompok usaha perempuan yanh menginginkan akses suku bunga 7%.
"Saya punya bank, saat itu, Bank Jateng, direksi kumpul, konstultasi dengan OJK, di tengah sutuasi yang sulit seperti ini, suku bunga terendah berapa yang bisa anda bikin? Diskusilah, dikaji, dan ketika kurs 12% ternyata kita bisa menetapkan kurs 7%" tutur Ganjar.